CIANJUREKSPRES – Tarif KRL Jabodetabek diketahui terakhir kali naik pada tahun 2016. Sejak saat itu, tarifnya tidak pernah naik lagi, meski harga bahan bakar minyak (BBM) dan berbagai barang, serta jasa lainnya terus mengalami kenaikan.
Tarif KRL Diperkirakan Akan Naik Tahun 2024
Pada tahun 2023, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sempat berencana untuk menaikkan tarif KRL sebesar 25%. Namun, rencana tersebut akhirnya dibatalkan karena pertimbangan daya beli masyarakat yang masih rendah.
Hingga akhirnya pada awal tahun 2024, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Asdo Artriviyanto kembali mengungkapkan bahwa tarif KRL akan segera dinaikkan. Namun, dia masih belum bisa menyatakan kapan pastinya kenaikan tarif dilakukan.
Baca Juga:Modus Perusahaan Cangkang, Duit Judi Online Dilarikan ke Luar NegeriGaji PNS dan Polisi Dipotong, Papua Nugini Rusuh Hingga Tewaskan 15 Orang
“Kalau ditanya apakah ada kenaikan, nanti ada. Tapi, tunggu tanggal mainnya,” kata Asdo dalam konferensi pers di Kantor KAI Commuter, Kamis (11/1/2024).
Asdo mengatakan, kenaikan tarif tersebut akan dilakukan dengan tetap memperhatikan daya beli masyarakat. Dia juga mengatakan, kenaikan tarif akan dilakukan secara bertahap.
“Kenaikan tarif tidak akan dilakukan secara drastis. Kami akan lakukan secara bertahap,” kata Asdo.
Namun hingga saat ini, tarif KRL Jabodetabek masih berkisar di angka Rp 3.000 untuk 25 kilometer pertama dan Rp 1.000 untuk 10 kilometer berikutnya.
Kenaikan tarif tersebut diperkirakan akan sangat berdampak pada peningkatan biaya transportasi bagi masyarakat yang menggunakan KRL sebagai moda transportasi sehari-hari.