CIANJUREKSPRES – Dua sekolah yang terdampak gempa di Kecamatan Cugenang akan direlokasi ke tempat lain. Sebab, kedua sekolah tersebut berada di zona merah gempa, yang salah satunya adalah SDN Cugenang.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, dari sekian banyak sekolah tersisa dua sekolah yang belum di gunakan yang terdapat di wilayah Cugenang.
“Tapi, sudah dianggarkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di tahun 2024 dan tahahnya pun sudah ada dengan lokasi yang masih berdekatan dengan sekolah sebelumnya,” kata Herman kepada wartawan, Kamis (28/12/2023).
Baca Juga:Puluhan Sekolah Tingkat SD dan SMP Terima Sertifikat Tanah yang SahGempa Pangandaran Bikin Pasien Puskesmas di Cianjur Berhamburan
Herman melanjutkan, tanah yang rencananya akan digunakan untuk pembangunan kedua sekolah tersebut merupakan tanah hibah.
“Tanahnya sudah dapat ada yang menghibahkan tanah. Sehingga Inya Allah 2024 semuanya clear dan sudah bisa diselesaikan akibat dampak bencana alam tahun 2022,” kata Herman.
Di sisi lain, Herman mengungkapkan, Cianjur dilanda Covid-19 selama dua tahun, dan gempa bumi satu tahun yang menyebabkan IPM down. Sehingga sekarang saatnya bangkit dan jam pelajaran akan ditambah.
“Kita tahu Covid-19 dua tahun, bencana alam satu tahun, Covid-19 sama sekali tidak bisa belajar di rumah, belajar di tenda itu kan tidak optimal. Sehingga saatnya sekarang harus bangkit. Dulu anak-anak itu kelas dua, sekarang kelas 4, berarti harus mengejar dua tingkatan itu, saya tambah jam pelajarannya,” ungkapnya.
Terkait penambahan jam pelajaran, sudah disepakati dengan dewan pendidikan di tambah dua jam, tapi harapan orangtua empat jam.
“Tapi diizinkan dua jam dulu. Untuk mengejar dan juga saya mohon akhlak pendidikan agama dan Budi pekerti di pertajam. Karena melihat situasi saat ini anak-anak kan seperti kemarin ada tawuran, geng motor, dan sebagainya,” kata dia.
“Mudah-mudahan dengan menambah jam pelajaran dua jam, khususnya untuk peningkatan pendidikan, kedua untuk akhlak mereka, agama sehingga mudah-mudahan,” pungkasnya. (dik)