CIANJUREKSPRES – Berdasarkan informasi yang didapatkan dari CEO Startup Pegipegi, Kevin Aluwi, ada sejumlah faktor yang menyebabkan Pegipegi harus gulung tikar atau bubar.
Nah, untuk mengetahui apa saja faktor penyebab Startup Pegipegi gulung tikar, kamu dapat menyimak artikel ini hingga akhir!
Faktor Penyebab Startup Pegipegi Gulung Tikar
1. Persaingan ketat di industri OTA
Persaingan ketat di industri OTA menjadi salah satu faktor penyebab Startup Pegipegi gulung tikar.
Baca Juga:Fakta Menarik Film Godzilla: King of the MonstersSinopsis Godzilla: King of the Monsters di Trans TV!
Seperti yang diketahui, pasar OTA di Indonesia telah didominasi oleh beberapa pemain besar. Di antaranya seperti Traveloka, Tiket.com, dan Agoda.
Ketiga pemain tersebut memiliki sumber daya besar dan pengalaman yang lebih luas di industri OTA. Sehingga Pegipegi sulit untuk menyaingi tiga pemain besar tersebut dan mendapatkan keuntungan.
2. Dampak pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 juga menjadi faktor penyebab penurunan permintaan perjalanan di seluruh dunia. Hal itu disebabkan oleh pembatasan perjalanan yang diterapkan oleh pemerintah sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus.
Namun tentunya penurunan permintaan perjalanan tersebut berdampak negatif pada bisnis OTA, termasuk Pegipegi.
3. Masalah internal
Pegipegi juga nampaknya sedang menghadapi beberapa masalah internal. Di antaranya seperti perubahan kepemimpinan dan kesulitan dalam mendapatkan pendanaan.
Perubahan tersebut membuat Pegipegi kehilangan fokus dan akhirnya mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan.
Kegagalan Pegipegi tentunya menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi para pelaku startup di Indonesia.
Baca Juga:Rekomendasi Wisata Hits di Sukabumi yang Dekat dari StasiunRumah Fantasi di Sukabumi, Wisata Weekend Keluarga!
Untuk dapat bertahan dan sukses mereka harus menyiapkan strategi yang tepat dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di pasar.