Pemkab Cianjur dan Pemkot Bandung Teken Kesepakatan Bersama, Khususnya Pertanian dan Ketahanan Pangan

Pemkab Cianjur dan Pemkot Bandung Teken Kesepakatan Bersama, Khususnya Pertanian dan Ketahanan Pangan
0 Komentar

CIANJUR,cianjurekspres – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan penandatanganan kesepakatan bersama terkait sektor pertanian hingga komunikasi dan informasi.

Penandatanganan kesepakatan bersama dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna dan Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Cianjur, Budhi Rahayu Toyib di Pendopo Kota Bandung, Senin (11/12).

“Ada enam poin kesepakatan bersama yakni bidang pertanian dan ketahanan pangan, perdagangan, UMKM, pariwisata dan kebudayaan, perhubungan serta komunikasi dan informasi,” ujar Asda II Budhi Rahayu Toyib kepada Cianjur Ekspres, Senin (11/12).

Baca Juga:Debat Pilpres 2024, Satria Cianjur Optimis Prabowo-Gibran Mampu Imbangi Paslon LainWaspada Mycoplasma Pneumonia, RSUD Sayang Cianjur Siapkan Ruang Isolasi

Budhi mengungkapkan, dari enam bidang tersebut yang menjadi prioritas adalah pertanian dan ketahanan pangan. Salah satunya terkait dengan penyediaan beras.

“Jadi Kota Bandung lebih kepada konsumen karena 90 persen lahannya tidak ada lahan pertanian. Sehingga mereka membutuhkan kerjasama dengan Cianjur nanti terkait dengan misalnya penyediaan beras,” katanya.

Terlebih, jelas Budhi, kebutuhan beras di Kabupaten Cianjur mengalami surplus. “Nanti dari Kota Bandung melalui perusahaannya bisa ke Cianjur terkait hasil produksi beras dan hortikultura,” katanya.

Selain dengan Pemkab Cianjur, Pemkot Bandung juga menjalin kerja sama antar daerah dengan Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, setiap daerah memiliki potensi dan keunggulan daerah masing-masing sehingga melalui konsep kolaborasi potensi dan keunggulan tersebut dapat menjadi media untuk saling bertukar informasi, pengetahuan dan pengalaman.

Di Kota Bandung, ujar Ema, terdapat lebih dari 300 aplikasi untuk menghadirkan pelayanan publik yang prima bagi masyarakat.

Menurutnya, dengan kolaborasi dan kerja sama antar daerah yang terjalin maka akan mewujudkan efisensi dan efektivitas dalam menghadirkan pelayanan publik terbaik.

Baca Juga:Tunggu Edaran Kemenkes Soal Vaksinasi, Dinkes Cianjur Imbau Warga Gunakan Masker di Pusat KeramaianPuluhan Bangunan Sekolah di Cianjur Diresmikan

“Inovasi yang kita kembangkan dalam pelayanan publik memang kalau dari pendekatan kuantitatif kita ini sudah sekitar di atas 300 aplikasi. Contohnya, pelayanan publik dalam Adminduk saat ini ada 18 aplikasi. Kita bisa hemat dan efisien tinggal di replikasi saja. Efisiensi anggaran akan menjadi nilai manfaat,” kata Ema dilansir dari website bandung.go.id.

Terkait dengan pengendalian inflasi, lanjut Ema, saat ini 90 persen kebutuhan pokok masyarakat kota Bandung masih tergantung pada daerah lain.

0 Komentar