CIANJUREKSPRES– Lambang buah semangka kini telah menjadi simbol solidaritas Palestina. Ternyata semangka ini sudah dipakai sejak lama sebelum perang Israel yang baru terjadi baru-baru ini.
Sejarah Semangka Menjadi Simbol Solidaritas Patestina
Semangka menjadi simbol solidaritas untuk Palestina sejak tahun 1967, setelah Perang Enam Hari. Dalam perang tersebut, Israel berhasil menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Pemerintah Israel kemudian melarang pengibaran bendera Palestina di wilayah-wilayah tersebut.
Untuk menghindari larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka sebagai simbol perlawanan. Alasannya, karena ketika dibelah, buah semangka memiliki warna-warna yang mewakili warna bendera nasional Palestina, yakni merah, hitam, putih, dan hijau.
Baca Juga:7 Streetwear Lokal dari Bandung , diJamin Bikin Kamu Makin Kece5 Rekomendasi Sarapan Khas Orang Bandung, Mana Favorit kamu?
Penggunaan semangka sebagai simbol solidaritas untuk Palestina semakin populer pada tahun 2022, setelah terjadi bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa. Pada saat itu, media sosial dibanjiri dengan foto dan video warga Palestina yang memamerkan semangka.
Pada tahun 2023, penggunaan semangka sebagai simbol solidaritas untuk Palestina semakin menyebar ke seluruh dunia. Hal ini tidak terlepas dari peran media sosial yang semakin memudahkan orang untuk menyebarkan pesan dan informasi.
Selain karena warnanya yang melambangkan bendera Palestina, semangka juga memiliki makna lain yang penting bagi masyarakat Palestina. Semangka merupakan buah yang populer dan mudah ditemukan di Palestina. Buah ini juga merupakan simbol kesuburan dan kemakmuran.
Penggunaan semangka sebagai simbol solidaritas untuk Palestina menunjukkan dukungan masyarakat dunia terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan.