JAKARTA,CIANJUREKSPRES – Bakal calon presiden (Bacapres) Republik Indonesia dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo komitmen untuk menghadirkan sekolah gratis di seluruh Indonesia bagi masyarakat kurang mampu.
“Saya hanya ingin menyampaikan kepada masyarakat luas, bagaimana akses pendidikan itu lebih mudah, dan bagaimana, mohon maaf ini, keluarga tidak mampu bisa mendapatkan (pendidikan) dengan skala prioritas,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/9) malam.
Ganjar mengatakan program itu sudah dilakukan ketika dirinya menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode.Ia membuat sekolah berbasis boarding (asrama) secara gratis alias tidak dipungut biaya untuk masyarakat kurang mampu. Bahkan, para siswa mendapatkan seragam, sepatu, asrama, dan makan.
Baca Juga:Akui Sarana dan Prasarana Damkar Sangat Minim, Bupati Cianjur: Mobil Juga Sudah Ada yang TuaSempat Padam, Api Kembali Terlihat di Gunung Gombong Cibeber Cianjur
Sekolah ini juga mampu menghubungkan dan membuat kerja sama dengan perusahaan atau industri untuk penyerapan tenaga kerja.
Ganjar menyampaikan hal itu seusai mendapatkan penghargaan sebagai “Tokoh Pendongkrak Kualitas Pendidikan Keluarga Miskin”.
Ganjar menganggap bahwa sekolah gratis adalah bagian integral dari upaya mempermudah akses pendidikan yang terbukti bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan, serta dalam jangka panjang dapat menuntaskan kemiskinan.
Selain itu, Ganjar juga mengungkapkan kekhawatiran tentang ketidakmerataan infrastruktur dan akses pendidikan di berbagai daerah di Indonesia.
Menurut dia, setiap daerah harus memiliki akses pendidikan yang merata dan mudah dijangkau. “Maka inilah yang mesti kita kebut sehingga nantinya mereka semua bisa mendapatkan akses pendidikan yang sangat mudah,” tegas mantan anggota DPR RI dua periode itu.
Ganjar yang berprinsip “Tuanku ya Rakyat” itu turut menyebut pentingnya memanfaatkan bonus demografi dengan baik melalui pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan pendidikan yang berkualitas, terutama untuk masyarakat kurang mampu.
“Maka kalau kita mengelola SDM dengan baik, dengan pendidikan yang sangat bagus, maka rasa-rasanya kita akan bisa memanfaatkan bonus demografi dengan baik,” harapnya.(ant)