Titik Temu Pemikiran Soekarno dan Gerakan Muhammadiyah, Ono Surono: Pegang Teguh Jas Merah

Titik Temu Pemikiran Soekarno dan Gerakan Muhammadiyah, Ono Surono: Pegang Teguh Jas Merah
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Tak banyak orang tahu, jika mantan presiden Indonesia pertama, Bung Karno punya hubungan yang dekat dengan Muhammadiyah.

Hal ini terungkap dalam diskusi kebangsaan yang dihelat Dewan Pimpinan Daerah [DPD] Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah [IMM] Jawa Barat, Minggu 3 September 2023 kemarin.

Founder Monday Media Group, Muhammad Muchlas Rowi yang hadir dan menjadi pembicara dalam diskusi tersebut mengungkapkan, interaksi Bung Karno dengan Muhammadiyah sejatinya terjadi sejak bapak proklamator Indonenesia remaja.

Baca Juga:PLN UIP JBT Salurkan Lagi Bantuan Pelatihan UMKMRelawan Caleg DPR RI Arief Rachman Diberikan Bimbek dan Pengukuhan

Tepatnya ketika ia bersekolah di Hogere Burger School, Kota Bandung. Karena jauh, Soekarno muda pun memilih indekos di Rumah HOS Tjokroaminoto.

Soekarno sepakat dengan dialog K.H. Ahmad Dahlan mengenai Islam dengan rasional dan kerakyatan. Dari sinilah, pemikiran Islam Progresif Bung Karno lahir.

Tak hanya pemikiran, Bung Karno bahkan sempat aktif menjadi pengurus Muhammadiyah di Bengkulu, semasa pengasingan.

Puncak hubungan mesra Bung Karno dengan Muhammadiyah adalah ketika masa pengasingan di Bengkulu.

Selain aktif sebagai Ketua Dewan Pengajaran Muhammadiyah, Bung Karno juga menikah dengan putri Tokoh Muhammadiyah Bengkulu, Hasan Din.

Ono kagum dengan hubungan mesra Bung Karno dan Muhammadiyah.

“Ada cerita bagaimana Bung Karno tertarik dengan muhammadiyah, Bung Karno beraktivitas di muhammadiyah, lalu setiap gerak dan langkahnya tidak lepas dari hal-hal yang diajarkan muhammadiyah,” ujar Ono.

0 Komentar