CIANJUR EKSPRES – Adanya aturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang tidak lagi mewajibkan skripsi sebagai standar kelulusan mahasiswa jenjang S1 di perguruan tinggi, disambut baik oleh Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur. UNPI rencananya juga mulai meniadakan skripsi, sebab dinilai tidak efisien.
Rektor UNPI Cianjur, Dr. Astri Dwi Andriani, mengatakan, sebenarnya Kepmendikbudristek nomor 53 tahun 2023 ini bukan hal baru bagi pengelola perguruan tinggi.
Atalia Raih Penghargaan Wiyata Dharma Madya dari Kemendikbudristek
Menurutnya sudah terdapat delapan program MBKM yang sudah UNPI laksanakan, di antaranya adalah pertukaran pelajar serta dosen dengan kampus mitra. Selain itu, ada juga program magang mahasiswa di dunia usaha dan industri.
Baca Juga:Alfamart dan SGM Serahkan Laptop pada 10 Guru InspiratifPolisi Amankan 50 Kilogram Ganja Berlebel Manisan asal Aceh
Dia mengaku sepakat dengan dengan adanya kebijakan yang baru ini. Sebab, untuk menilai kompentesi seseorang tidak harus melalui satu cara, namun bisa dengan banyak cara.
Nadiem: Teknologi Robotika Bukti Majunya Peradaban
Bahkan, dia menyambut baik hadirnya Permendikbudristek nomor 53 ini. Sebab lebih menyederhanakan sistem administrasi dan tata kelola perguruan tinggi.
“Kami juga besok akan menghadap ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 4 Jawa Barat. Untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai penerapan Permendikbudristek Tahun 2023 ini di Jawa Barat, dan kemudian akan mengimpilementasikannya di kampus kami,” pungkasnya.
Sebelumnya, Nadiem Makarim mengatakan bahwa mahasiswa S1 dan Sarjana Terapan tak lagi mewajibkan skripsi sebagai persyaratan kelulusan.
Mahasiswa Baru ITB 2023: Calon Pemimpin Masa Depan
Nadiem mengatakan sejauh ini ada banyak kendala dialami oleh kampus maupun mahasiswa terkait tugas akhir.