CIANJUREKSPRES – Sebanyak 561 sekolah di Kabupaten Cianjur yang rusak terdampak gempa bumi tidak ditangani pemerintah pusat.
Akibatnya siswa terpaksa belajar di tenda hingga bergantian menggunakan ruang kelas, lantaran perbaikan harus menunggu anggaran dan bantuan dana.
Kadis Disdikpora Cianjur Akib Ibrahim menyatakan banyak sekolah di Cianjur yang rusak parah, sehingga peserta didik masih harus belajar di tenda-tenda.
Baca Juga:Bupati Herman Sebut Pelajar Cianjur Krisis AkhlakPutri Ariani Nyanyikan Bohemian Rhapsody Bareng Ganjar Pranowo
Secara keseluruhan, ada 82 SMP yang terdampak, 22 di antaranya ditangani oleh pemerintah pusat.
Selain itu, ada 229 SD yang terdampak, dengan 136 sekolah ditangani oleh pemerintah pusat.
Pada tingkat PAUD dan TK, terdapat 250 sekolah yang terdampak, dan hanya 50 yang ditangani oleh pemerintah pusat.
BACA JUGA : Bupati Cianjur Sebut Pelajar Cianjur Krisis Akhlak
Namun, progress penanganan bencana ini hampir selesai, sehingga sekolah-sekolah tersebut dapat segera digunakan kembali.
“Dampak dari bencana gempa kemarin membuat banyak sekolah di cianjur rusak, menjadikan banyak peserta didik masih bersekolah di tenda,” ujar dia kepada Cianjur Ekspres, Selasa (18/7/23) di SMPN 4 Cianjur.
“Total sekolah yang terdampak, tingkat SMP ada 82 yang ditangani oleh pusat ada 22, SD ada 229 yang ditangani pusat 136, kemudian PAUD dan TK ada 250 yang ditangani pusat hanya 50, dan Alhamdulillah sekarang hampir selesai dan bisa dipakai,” lanjutnya.
Penanganan Kementrian PUPR
Proses penanganan bencana ini melibatkan persyaratan tertentu untuk mendapatkan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
Baca Juga:Peningkatan Signifikan, Harga Galaxy Tab S9 Masih Logis!Disini Link Nonton One Shot Minato Namikaze Terbaru!
Pemerintah daerah mengajukan semua permohonan penanganan bencana ke pemerintah pusat, dan KemenPUPR melakukan analisis dan verifikasi terhadap kerusakan yang terjadi.
“Persyaratan untuk ditangani oleh PUPR Pusat dengan yang tidak itu hasil analisis dari pusat, dari pemerintah daerah di ajukan semuanya ke PUPR Pusat, dan PUPR Pusat melakukan verifikasi yang rusak berat ditangani pusat.
Itu juga baru 7 kecamatan, belum dari 16 kecamatan yang terdampak,” ujar dia.
Sekolah yang mengalami kerusakan berat ditangani langsung oleh pemerintah pusat.
Sementara yang lainnya akan diajukan kembali ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendiknas) atau dikerjakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
Saat ini, sebanyak 63 sekolah di wilayah Kecamatan Cianjur dan Kecamatan Cugenang telah selesai diperbaiki.