Bukan 2023, Prediksi Badai Matahari 2025 Bakal Sebabkan ‘Kiamat’ Internet

Badai Mataharai 2025 sebabkan Kiamat Internet
Badai Mataharai 2025 sebabkan Kiamat Internet
0 Komentar

CIANJUREKSPRES-  Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memprediksi terjadinya badai matahari 2025 yang berimbas pada ‘kiamat’ internet.

Kabarnya saat badai matahari 2025 terjadi, penduduk bumi akan kehilangan akses internet selama berbulan-bulan.

Prediksi terjadinya badai matahari 2025 ini berasal dari dua studi yang berbeda, yaitu antara NASA dan NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration).

Baca Juga:Gak Perlu Panik! Akun Threads Bisa Dihapus Tanpa Hilangkan InstagramAwas Terkecoh! Begini Cara Cek Jam Tangan G-Shock Original

Mengutip dari Space, pada 1 September 1859, seorang ilmuwan bernama Richard Carrington dibutakan oleh kilatan cahaya yang tiba-tiba saat membuat sketsa bintik Matahari.

Suar tersebut tersebut diketahui sebagai Lontaran Massa korona (Coronal Mass Ejection/CME). CME melintasi lebih 150 juta kilometer antara matahari dan bumi dan melepaskan kekuatannya ke planet kita dalam waktu 17,6 jam.

Hal ini membuat jutaan orang di Kanadan kegelapan hingga menutup sekolah dan perniagaan. Selain itu badai geomagnetik tersebut juga merusak  sistem pada telegraf dan pemandangan aurora di daerah tropis yang tidak lazim terjadi.

Peristiwa tersebut tercatat sebagai badai matahari yang paling dahsyat.

Prediksi Badai Matahari 2025

Melansir dari NOAA, angka 2025 muncul sebagai prakiraan puncak siklus matahari [ke-] 25 (solar cycle 25) terhitung sejak 1755.

“Panel internasional untuk memprediksi puncak siklus matahari 25 merilis perkiraan terbaru mereka untuk siklus matahri 25,” terang Ketua bersama NOAA/NASA.

“Konsensus perkiraan: puncaknya pada Juli, 2025 (+/- 8 bulan), dengan angka bintik matahari yang diperhalus (SSN) dari 115. Panel sepakat bahwa Siklus 25 akan memiliki intensitas rata-rata dan serupa dengan Siklus 24,” demikian keterangan NOAA.

Lebih lanjut, Doug Biesecker, Ketua Panel dan Fisikawan di Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa NOAA, mengatakan kekuatan siklus Matahari tergantung pada kecepatan peningkatan aktivitasnya.

Baca Juga:Jam Tangan G-Shock Pria dengan Warna Hitam yang Macho!Jam Tangan G-Shock Terbaru 2023, Desain Tembus Pandang

“Meskipun kami telah melihat peningkatan yang stabil dalam aktivitas bintik matahari tahun ini, itu lambat,” ujar dia.

0 Komentar