CIANJUREKSPRES – Bukit Panenjoan Purwakarta yakni sebuah kawasan wisata yang letaknya berada di perbukitan, dengan menghadirkan pemandangan alam berupa perkebunan teh yang menenangkan.
Panorama alam tersebut berpadu dengan beberapa spot foto yang kece banget, dan menjadi salah satu magnet untuk mendatangkan lebih banyak pengunjung khususnya bagi muda mudi.
Kabupaten Purwakarta sendiri berada di lokasi yang sangat strategis, yakni berada di jalur Jakarta-Bandung-Cirebon sehingga sangat ramai dikunjungi.
The Ranch Ciater Subang, Wisata Alam yang Mengagumkan!
Baca Juga:Ini Alasan Jemaah Haji Sering TersesatJelang Tahapan Puncak Haji, Jemaah Dilarang Melakukan Perjalanan Lain
Asal Nama Bukit Panenjoan
Sebenarnya nama Bukit Panenjoan bukan hanya ada di Purwakarta saja, melainkan ada pula di Pangandaran, Sukabumi, Brebes, Tasikmalaya, dan Kuningan. Panenjoan sendiri berasal dari bahasa sunda yang artinya penglihatan, maksudnya ialah bahwa tempat ini merupakan lokasi yang baik untuk memandang alam karena memiliki sudut pandang yang luas tanpa ada penghalang.
Kawasan Bukit Panenjoan awalnya merupakan lahan tandus, yang kemudian diolah menjadi lahan hijau hingga seperti sekarang ini. Perkebunan teh yang ada di sekitar Bukit Panenjoan memiliki luas sekitar 100 hektar.
Bukit Panenjoan ini terletak di dataran tinggi yang berhawa dingin. Tempat ini memiliki lokasi yang strategis dan akses jalan yang baik.
Hal itu menjadikan obyek wisata Purwakarta ini sebagai destinasi liburan yang menjadi perhatian wisatawan lokal maupun luar daerah, terutama bagi para anak-anak muda.
Pesona Di Bukit Panenjoan Purwakarta
1. Relaksasi
Hamparan alam yang indah dapat gunakan sebagai sarana untuk relaksasi jiwa dan raga yang lelah, dan hal tersebut dapat lakukan ketika berada di Bukit Panenjoan Purwakarta.
Bersantai di sebuah gazebo atau saung-saung yang ada, sambil menikmati panorama yang tersaji di depan mata. Dapat pula dengan berjalan di sebuah jembatan bambu yang terlihat sangat eksotis, dengan panjangnya yang mencapai ratusan meter dan tinggi kira-kira 5 hingga 7 meter di atas permukaan tanah.
Jembatan tersebut melingkar di atas perkebunan teh yang ada di bawahnya, dapat menuju gardu pandang yang ada di ujung jembatan dan menyaksikan jajaran bukit, Gunung Sangga Buana serta Waduk Jatiluhur. Jembatan tersebut hanya boleh dilalui maksimal 40 pengunjung dalam satu waktu.