CIANJUREKSPRES – Proses ibadah Haji yang diikuti ummat Islam di dunia selalu memberikan cerita. Yang paling sering terdengar adalah jemaah yang tersesat. Kata PHD Kloter 34 Cianjur, Acep Abdul Wahab mengaku hampir setiap hari dirinya menjemput jemaah yang kesasar di Tanah Suci.
“Hampir seriap hari saya jemput jemaah yang salah hotel, salah naik bus,” ujar Wahab saat dihubungi Cianjur Ekspres, Kamis (22/6/2023) malam.
Menurutnya, keterbatasan bahasa menjadi kendala utama banyaknya jemaah asal Indonesia khususnya Cianjur tersesat di Tanah Suci. Selain itu, para jemaah yang kebanyakan dari lansia jarang yang menggunakan smartphone, sehingga agak sulit untuk berkomunikasi.
Baca Juga:Jelang Tahapan Puncak Haji, Jemaah Dilarang Melakukan Perjalanan LainTerpelosok ke Jurang, Supir Mobil Pick-up Tewas di Tempat
“Ada dijemput yang jarak tempuhnya satu jam dari hotel asal. Tapi karena kita selalu koordinasi antara PHD se Jawa Barat, jadi kita saling bertukar informasi jika ada jemaah haji yang kesasar,” kata Wahab.
PHD se Jawa Barat, kata dia, ada kurang lebih 700 orang yang memantau setiap sudut di setiap sektor. “Jadi tidak ada jemaah yang hilang sampai saru hari. Paling hilang dua jam, terus ditemukan di sektor lain, lalu dijemput,” kata Wahab.
Diketahui, jemaah haji asal Cianjur bermukim di Sektor 1,2,3 dan 4 di Mahbas Jin Mekkah yang berjarak 2 kilometer dari Masjidil Harom.
“Dari sini (Mahbas Jin) melewati dua terowongan panjang untuk menuju Masjidil Harom. Jemaah mendapatkan fasilitas bus antar jemput gratis 24 jam dari dan menuju Masjidil Harom,” ujar Wahab. (can/nik)