Di Cidaun, Puluhan Perahu Nelayan Rusak Diterjang Banjir Bandang

perahu nelayan
Tangkapan layar perahu nelayan yang rusak diterjang banjir bandang Sungai Ciselah
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Puluhan perahu yang bersandar di Sungai Ciselah Kampung Leweng Jengkol, Desa Karangwangi, Kecamatan Cidaun, milik nelayan rusak diterjang banjir bandang. Banjir bandang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Cidaun dari Siang hari , Senin (19/6/2023). Akibatnya, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.

Sigit Arif Prianto, nelayan sekaligus pemilik perahu mengatakan, hujan di wilayahnya terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Sementara dia bersama teman-temannya sudah biasa menyandarkan perahu di Sungai Ciselah.

“Akibat hujan hingga menyebabkan banjir bandang, nyimpen perahu di sungai, terus terkena banjir bandang, talinya semuanya lepas,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (19/6/2023).

Baca Juga:Gercep, Polisi Tangkap Gerombolan Bermotor yang Menyerang dan Merusak KiosTanah Milik Johnny G Plate di Labuan Bajo Disita Kejagung

Sigit mengungkapkan, dirinya baru mengetahui kejadian itu sekitar pukul 16.00 WIB. Bahkan, dia menyebutkan, ada banyak perahu milik nelayan lain yang rusak.

“Kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB pas hujan besar. Ada banyak perahu sampai tidak terhitung karena banyak. Punya saya ada empat perahu,” ungkap dia.

Dia mengungkapkan, dia bersama nelayan lainnya sudah biasa menyimpan perahu di Sungai Ciselah. Namun, sebelumya walaupun hujan tidak pernah sampai banjir bandang.

“Saya biasanya menyimpan perahu di sana (sungai). Sebelumya kan kalau hujan juga tidak sampai banjir bandang, jadi perahu aman,” katanya.

Akibat perahunya rusak, saat ini dirinya tak bisa melakukan aktivitas. Sementara, akibat keempat perahunya rusak, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.

“Sekarang tidak bisa aktivitas, karena mau bagaimana lagi, perahu saya rusak. Punya saya sendiri, dari empat perahu itu kerugian ditaksir mencapai Rp100 juta lebih. Tidak tahu kalau perahu milik nelayan lain,” pungkasnya. (dik/tts)

0 Komentar