CIANJUREKSPRES – Seekor anak burung ‘Garuda’ atau anak Elang Jawa kembali lahir di kawasan Gunung Gede Pangrango. Anak elang ini menjadi yang kedua terlahir di momentum bulan lahirnya Pancasila dengan burung Garuda sebagai lambangnya.
Anak ‘Garuda’ di Gunung Gede Lahir saat Hari Kesaktian Pancasila
Anak elang ini ditemukan oleh Tim Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Bidang PTN Wilayah III Bogor mendapatkan hasil pemantauan bahwa Elang Jawa atau identik dengan ‘Garuda’ telah lahir di Blok Lebak Ciherang, Resort PTN Tapos, Seksi PTN Wilayah IV pada (14/6/23).
Perkiraan individu baru ini berusia 2 minggu, dari hasil pemantauan (22/5/23) merupakan fase pengeraman telur oleh induk yang bernama Ambarwati dan Linggabuana, dan (13/6/23) terpantau telah menetas dan didokumentasikan PEH TNGGP melalui monitoring dengan menggunakan metode perlindungan sarang Elang Jawa (nest protection).
Baca Juga:Curug Ciherang Pikat Wisatawan dengan Berbagai KeindahannyaKorban Gempa Berpotensi jadi TKI Ilegal
Bertambahnya individu baru, menandakan bahwa kondisi populasi dan habitat Elang Jawa di TNGGP baik-baik saja.
Kelahiran individu ini menyusul kelahiran anak Elang Jawa sebelumnya yang menetas pada 1 Juni 2023 lalu dari pasangan Mandala (jantan) dan Wangi (betina) di Blok Gegerbentang, Resort PTN Cibodas, Seksi PTN Wilayah I Cibodas, Bidang PTN Wilayah I Cianjur.
Elang jawa sendiri memiliki kedudukan di puncak rantai makanan (top predator) dalam sebuah ekosistem dan memiliki peranan penting sebagai pengendali populasi satwa lain yang menjadi mangsanya dan menjaga keseimbangan ekosistem serta berfungsi sebagai indikator kondisi suatu lingkunganyang baik karena jenis ini sangat peka terhadap kerusakan lingkungan.
“Kawasan ini memiliki ekosistem yang baik serta mendukung perkembangbiakan alami
elang jawa yang secara sejarah telah menjadi inspirasi Garuda Pancasila sebagai lambang negara Indonesia. Sejak 2015, kami mencatat 16 sarang elang jawa aktif di kawasan taman nasional ini yang terdiri atas 6 sarang di Wilayah Cianjur, 5 sarang di Sukabumi, dan 5 sarang di Bogor,” ucap Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji.