CIANJUREKSPRES- Kuliner Indonesia tidak akan ada habisnya setiap daerah memiliki ciri khas makanannya masing-masing sehingga menjadi daya tarik wisatawan.
Kuliner Indonesia apa saja yang sudah kamu coba? Pastinya banyak ya tapi sudahkah kamu mencoba makanan khas dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan cita rasa yang khas membuat orang tertarik ingin mencobanya. Berikut ini beberapa makanan khas dari Nusa Tenggara Timur.
1. Kolo
Makanan bernama kolo ini dimasak didalam bambu yang ditaruh di atas bara api yang dibakar. Berbahan dasar dari beras yang dicuci dan dibumbui kemudian dimasukan kedalam bambu muda dengan panjang sekitar 30 cm tutup bambu dengan daun pisan lalu bakar dibara api hingga matang sekitar setengah jam. Setelah matang, kolo dikeluarkan dari bambu dan digulung dengan daun sebagai bungkusan. Biasanya, Kolo disajikan pada acara-acara adat.
Baca Juga:Outfit Keren Untuk Nonton Konser MusikSejarah dan Resep Mie Aceh
2. Catemak Jagung
Masyarakat NTT banyak yang memakan jagung sebagai makanan utamanya, mereka membuat catemak jagung makanan khas dari Nusa Tenggara Timur. Cara membuat catemak jagung ini yaitu jagung, kacang tanah, kacang hijau dan terkadang juga ditambah dengan labu ataupun sayur-sayuran lainnya. Bahan-bahan tersebut direbus dengan air yang telah dibumbui dengan garam dan bumbu penyedap. Biasanya, catemak jagung ini dimakan sebagai hidangan penutup pada saat sarapan maupun makan siang.
3. Jagung Bose
Selain catemak jagung ada juga makanan yang berbahan dasar jagung jaitu jagung bose, makana yang satu ini terdiri dari jagung dan kacang-kacangan yang dimasak dengan santan. Biasanya jagung bose disajikan dengan lauk daging (ayam atau sapi). Daging ini bisa dicampurkan pada saat memasak ataupun dipisah sebagai toping. Pada dasarnya makanan khas NTT ini mirip dengan daging asap (smoked beef) pada kuliner barat perbedaanya adalah pada proses pembakarannya.
BACA JUGA :
4. Sei Daging Sapi
Berawal dari nama ini, se’i memang daging yang dipotong memanjang sebelum dilakukan proses pengasapan. Pada awalnya di Pulau Rote, Se’I menggunakan bahan daging buruan seperti rusa dan babi hutan. Namun, masa kini, bisa disesuaikan dengan daging sapi. Hal yang membedakan se’i daging sapi ini dengan daging sapi asap biasa adalah penggunaan arang dan kayu tanaman kosambi. Pengasapan menggunakan kosambi akan memberikan aroma dan sensasi berbeda jika dibandingkan daging sapi asap biasa.