Kader Demokrat Jabar Ramai-ramai Tinggalkan Partainya, Pindah ke NasDem?
Secara terpisah, pengamat Universitas Padjajaran (Unpad) Firman Manan menyatakan kader yang pindah partai umumnya karena berbagai masalah. Faktor terbesarnya mulai dari konflik internal sampai krisis kepemimpinan.
“Ekstremnya, sebagian kadernya merasa tidak terakomodasi lalu memilih mundur,” katanya.
Sedangkan dari sisi krisis kepemimpinan, Firman menilai Partai Demokrat sudah melemah pamornya usai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menjadi Presiden Indonesia. Sehingga partai tersebut tidak lagi punya figur sentral yang bisa mengendalikan kader secara keseluruhan.
“Demokrat dirugikan karena beberapa kader yang hengkang begitu potensial. Jadi harus berhati-hati, jangan sampai di 2024 juga menimbulkan kerugian penurunan suara,” pungkasnya.