Viral Seorang Pemuda Diduga Menghina Nabi Muhammad, Kini Telah Menyerahkan Diri

Viral Seorang Pemuda Diduga Menghina Nabi Muhammad, Kini Telah Menyerahkan Diri
Ilustrasi: Freepik
0 Komentar

CIANJUR EKSPRES- Viral tersebar suara rekaman seorang pemuda diduga menghina Nabi Muhammad SAW. Rekaman video tersebut berdurasi 35 detik dan kini menjadi perbincangan para netizen.

Dalam video yang beredar, nampak gambar rekaman suara seorang pelajar di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sukabumi yang berinisial F. Dia membagikan enam voice note dalam status WhatsApp-nya.

Diperkirakan 9.000 Kendaraan Pemudik Sudah Melintasi Jalur Cianjur Menuju Sukabumi dan Bandung

Baca Juga:Dua Orang Wanita Hendak Nerobos Istana, Berencana “Ngadu” ke JokowiKPU Jabar Mulai Terima Parpol yang Ajukan Bacaleg

Seorang Pemuda Diduga Menghina Nabi Muhammad

Kemudian si perekam melanjutkan pembicaraannya. Dia mengucap telah berpesta dengan 25 Nabi. Lalu di akhir rekaman, dirinya bertanya cara untuk masuk agama Konghucu.

Kasatreskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudaryanto mengungkapkan unggahan pesan suara yang diduga penghinaan pada Rasulullah tersebut dilakukan pada Kamis (4/5/2023).

6 Amalan Sunnah Malam Nisfu Syaban Sesuai Anjuran Nabi Muhammad SAW

Yanto menyatakan si pelajar tersebut mengaku bersalah atas tindakannya itu. Lantaran masih di bawah umur, maka terduga pelaku perlu pendampingan keluarganya.

“Dalam artian dia merasa salah saat ini dan akhirnya keluarga mengantarkannya,” lanjutnya.

Yanto menjelaskan terduga pelaku masih berusia 14 tahun dan duduk di kelas tujuh MTs di Kota Sukabumi. Kepolisian pun tengah memeriksa terkait motif pelaku melakukan hal tersebut.

PMI Bersama Indomaret Laksanakan Program SAHABAT WASH di MTs Nurul Bayan Cianjur

“Kami mengecam dengan keras atas terjadinya penghinaan terhadap para Nabi. Terutama Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh seorang siswa tingkat MTS,” ucapnya.

Baca Juga:Komedian Narji Resmi Daftarkan Diri Jadi Caleg PKSBeberapa Fakta Bus Nyungsep di Kawasan Wisata Guci Tegal

Dia meminta pemerintah dapat lebih tegas untuk menindak para penista agama. Lantaran kasus seperti ini terus terulang.

“Kami berharap pemerintah lebih tegas lagi terhadap penista agama. Sehingga tidak terus bermunculan,” tuturnya.

0 Komentar