CIANJUREKSPRES – Tata cara sholat di kendaraan saat mudik. Idulfitri 1444 atau Hari Lebaran 2023 tinggal menghitung hari. Hari Raya Idulfitri diperkirakan akan jatuh pada 21 atau 22 April mendatang.
Menjelang perayaan Idulfitri 1444, masyarakat mulai bersiap untuk mudik ke kampung halaman masing-masing.
Sebelum berangkat mudik, umat Muslim perlu mengetahui tata cara sholat di kendaraan agar tetap bisa menjalankan sholat meski dalam perjalanan jauh.
Baca Juga:Kabar Duka Carlo Saba Kahitna Tutup UsiaViral! Siswa SMA Study Tour Ke Tanah Suci
Rasulullah saw. juga pernah mencontohkan umatnya untuk sholat di atas kendaraan, sebagaimana disebutkan dalam hadis Jabir bin Abdillah ra.
“Nabi shallallahu’alaihi wa sallam melaksanakan sholat sunah di atas kendaraan tanpa menghadap kiblat,” Hadis Riwaya Bukhari 1094.
Namun, terdapat beberapa syarat yang harus diperhatikan saat melaksanakan sholat di atas kendaraan.
Syarat Dibolehkan Sholat di Kendaraan
Sholat di kendaraan diperbolehkan apabila sudah memenuhi uzur atau halangan yang dibenarkan dalam Islam.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa syarat dibolehkan sholat dalam kendaraan, di antaranya:
1. Tidak dapat menghentikan kendaraan.
2. Tidak menemukan tempat pemberhentian yang aman dan layak untuk menjalankan sholat.
3. Tidak terdapat tempat ibadah di dalam kendaraan umum misalnya dalam bus dan pesawat.
Baca Juga:Keluarga Hermansyah Akhirnya Mudik Ke JemberNetizen Berkomentar Abidzar Al Ghifari Adalah Duplikatnya Uje
Tata Cara Sholat di Kendaraan Saat Perjalanan Jauh yang Benar dalam Islam
Tata cara sholat di kendaraan dapat diterapkan saat dalam perjalanan jauh dan memenuhi syarat di yang disebutkan sebelumnya.
Berikut adalah tata cara sholat di kendaraan saat perjalanan jauh:
1. Mulai dengan bacaan niat sholat yang dibarengi takbiratul ihram dengan posisi duduk.
2. Lalu tangan bersedekap, tapi dalam posisi duduk dan dilanjutkan dengan membaca doa iftitah, surah Al-Fatihah, dan surah pendek.
3. Lakukan gerakan rukuk dengan posisi duduk, yaitu sedikit membungkukkan badan.
4. Selanjutnya lakukan i’tidal dengan bacaan dengan posisi punggung lurus, tapi masih dalam posisi duduk.
5. Gerakan selanjutnya adalah sujud yang dilakukan dengan membungkukkan badan dengan posisi lebih rendah dibandingkan dengan posisi rukuk sebelumnya.
6. Lalu dilanjutkan dengan gerakan duduk di antara dua sujud. Gerakan ini dilakukan dengan posisi duduk sempurna di posisi kendaraan dengan membaca doa duduk di antara dua sujud.