6. Dilarang memakai sweater (Jepang)
Sekolah di Jepang melarang muridnya memakai sweater saat berangkat dan pulang sekolah.
Hal itu terjadi karena dianggap merusak penampilan mereka. Padahal sekolah di Indonesia memakai sweater atau tidak, tidak akan ada bedanya.
Bahkan beberapa sekolah swasta di Indonesia menjadikan sweater sebagai ciri khas seragam sekolah.
7. Waktu sekolah hanya 5 jam sehari (Finlandia)
Baca Juga:Warga Jepang Menganggap Menikah Tidak Ada Untungnya?Strategi di Tanya “Kapan Nikah?” Saat Lebaran
Sebenarnya peraturan yang satu ini cukup aneh dan tidak masuk akal, karena waktu belajar muridnya sangat sedikit.
Siapa sangka, ternyata Finlandia termasuk negara yang memiliki kualitas pendidikan paling baik di dunia.
Peraturan masuk sekolah hanya 5 jam berlaku di seluruh sekolah menengah pertama dan menengah atas.
Ternyata, cara ini efektif untuk membuat siswa lebih fokus dalam mengikuti pelajaran setiap harinya.
8. Dilarang menguap (London)
Sebuah sekolah di Barnet, London mempunyai peraturan yang tidak lazim, yaitu dilarang menguap.
Padahal menguap adalah hal yang wajar terjadi ketika seseorang merasa ngantuk, bosan atau bisa juga karena kekurangan oksigen.
Jika siswa yang ketahuan menguap sampai 3 kali akan dihukum keluar dari kelas.
9. Dilarang memiliki sahabat (Inggris)
Baca Juga:Sejarah Berdirinya Masjid Agung CianjurAsal Mula Kue Nastar, Kue Primadona Saat Lebaran
Ini adalah peraturan yang sangat tidak masuk akal, karena bagi seseorang memiliki sahabat adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan mereka.
Beberapa sekolah di Inggris beranggapan bahwa memiliki sahabat bisa menimbulkan permusuhan, karena banyak musuh yang selalu berasal dari teman dekat.
10. Komsumsi saus tomat dilarang di negara (Perancis)
Menurut pemerintah Perancis, konsumsi saus tomat terlalu banyak di kalangan anak sekolah dasar dianggap terlalu mirip dengan budaya Amerika.
Selain itu, penggunaan saus tomat akan menghilangkan cita rasa dari makanan aslinya.
Maka dari itu pemerintah Perancis melarang pemakaian saus tomat pada makanan agar anak-anak tetap mencintai rasa asli makanan tradisional Perancis.