Pertalite Ilegal dari Agrabinta Dijual hingga Sukabumi dan Garut
Fenomena perang sarung sendiri sempat jadi pembahasan dalam FKPP Cianjur. Menurut pihaknya, akan sulit untuk menghilangkan fenomena perang sarung, karena hal di luar pesantren bukan menjadi kewenangan FKPP.
“Apalagi fenomena ini seporadis, pas dulag (bedug) anak-anak dari satu kampung keliling ke kampung lain, ikut-ikut jadi kelompok yang besar pada akhirnya. Jatuhnya bukan dulag (bedug) lagi, sudah seperti tawuran, ngariweuhkeun (ngerepotin),” kata dia.
Upaya pencegahan, kata Abdul Wahid, harus dilakukan secara ekstra, khususnya di tingkat RT, Binmas dan Bhabinkamtibmas.
Baca Juga:Pertalite Ilegal dari Agrabinta Dijual hingga Sukabumi dan GarutRibuan Ayam Mati Diterjang Banjir Bandang
“Kalau FKPP hanya bisa memberikan nasihat Jumat tentang bahayanya main mercon, perang sarung dan kalau bisa dulag itu harus dikoordinasi oleh RT. Sebelum ada jatuh korban,” pungkasnya. (zan)