Persoalan LGBT di Cianjur Bagai Fenomena Gunung Es

Persoalan LGBT di Cianjur Bagai Fenomena Gunung Es. (pixabay)
Persoalan LGBT di Cianjur Bagai Fenomena Gunung Es. (pixabay)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Persoalan LGBT di Cianjur Bagai Fenomena Gunung Es.

Bupati Cianjur, Herman Suherman menyebut kasus LGBT di Cianjur bagaikan fenomena gunung es, terlihat sedikit namun banyak.

Bahkan, Herman menyebut pihaknya sudah mengusulkan ke DPRD untuk bersama-sama merumuskan Peraturan Daerah terkait LGBT.

Herman mengatakan, LGBT merupakan musuh kita bersama. Bahkan, dari dulu pihaknya selalu memberikan sosialisasi kepada warga agar jangan sampai terjerumus kepada LGBT.

Baca Juga:Orientasi Sex Menyimpang Kaum LGBT Sulit DisembuhkanSitus Gunung Padang Berpotensi jadi Salah Satu Keajaiban Dunia

LGBT itu bagaikan fenomena gunung es, kelihatannya sedikit tapi banyak, hati-hati. Khusunya kepada orangtua, sekarang tidak melihat laki-laki perempuan, laki-laki pun kalau misalkan bergaul dengan laki-laki itu berbahaya,” kata Herman kepada Cianjur Ekspres, Kamis (9/3).

Herman melanjutkan, khususnya untuk para orangtua, sekarang tidak melihat laki-laki atau perempuan, agar selalu hati.

“Laki-laki pun kalau misalkan bergaul dengan laki-laki berbahaya, dan itu bisa menular, bahkan ke yang lainnya. Bukan hanya perempuan saja, bahkan laki-laki pun bahaya. Sehingga harus sejak dini perhatikan anak, jangan sampai anaknya liat kemana-mana, khawatir,” ungkap Herman.

“Dan juga media sosial hati-hati. Sehingga anak-anak mudah dirayu dan ini bahaya,” tambah Herman.

Herman mengungkapkan, saat ini langkah yang sudah dilakukan oleh Pemda Cianjur diantaranya bekerja sama dengan alim ulama serta beberapa pihak lainnya guna menangani permasalahan tersebut.

“Dulu beberapa kali kita adakan khutbah Jumat mengenai LGBT, mengupayakan agar di Cianjur tidak terjadi menumbuh banyakan LGBT di Kabupaten Cianjur,” katanya.

“Bukan perbub kalau saya, saya ingin Perda, kemarin sudah disampaikan ke anggota dewan coba di Cianjur bikin perda mengenai LGBT. Karena berbahaya untuk generasi kita yang akan datang,” pungkasnya. (dik)

0 Komentar