102 Hari Pascagempa Cianjur, Kesedihan Masih Dirasakan Keluarga Korban Tertimbun Longsor, Sempat Datang dalam Mimpi

102 Hari Pascagempa Cianjur, Kesedihan Masih Dirasakan Keluarga Korban Tertimbun Longsor, Sempat Datang dalam Mimpi
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – 102 hari berlalu setelah tragedi gempa bumi 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur pada 21 November 2022. Kesedihan masih tersisa di keluarga korban meninggal dunia, khususnya bagi keluarga yang sanak saudaranya belum diketemukan akibat tertimbun longsor.

Lukman (29) nampak lesu saat berada di lokasi longsor Warung Sate Sinta, Cugenang. Warga Kampung pasir Kalapa, Desa Mayak, Cibeber itu kehilangan sang adik, Muchtar Ali Akbar (21) yang jasadnya hingga saat ini belum diketahui dimana keberadaannya.

Dia tidak sendiri, ada kakak perempuannya Dewi (34) dan sang nenek Kokom (60) yang turut menemani. Mereka sekeluarga, rutin melakukan doa dan tabur bunga di lokasi Muchtar Ali hilang.

Baca Juga:Terungkap! Dulloh Sempat Setubuhi Korban Sebelum DibunuhPagar Tembok Rumah Tersangka Pembunuhan Berantai Ambruk, Ini Penyebabnya

Sejak kejadian gempa hebat pada 21 November 2022, terhitung sudah tiga kali mereka lakukan doa dan tabur bunga. Hari ketujuh pascahilang, hari ke 40 dan kini hari ke 100 mereka datang ke lokasi bekas longsoran.

Lukman berkisah, almarhum Muchtar Ali merupakan kenek dari mobil towing yang mengangkut mobil Avanza yang terseret longsor. Mobil towing yang tertimbun dan sopirnya, berhasil ditemukan. Tidak dengan sang adik bungsunya.

“Saat itu adik saya jadi kenek untuk memindahkan mobil dari Cipanas ke Cianjur. Tapi karena takdir, adik saya harus jadi korban tertimbun longsor. Mobil dan sopirnya mah sudah ketemu, tinggal adik saya yang belum,” ujarnya lemas.

Anak terakhir dari empat bersaudara itu, masih belum ditemukan. Tapi keluarganya sudah ikhlas. Mereka menganggap jika worksite Warung Sate Sinta adalah persemayaman terakhir sang adik.

“Kami keluarga sudah ikhlas. Kami sudah menganggap longsoran ini sebagai tempat istirahat terakhir almarhum adik saya. Meskipun sebenarnya saya masih berharap adik saya ditemukan, tapi ya saya paham, titik longsorannya sangat luas,” ujar Lukman pada Cianjur Ekspres, Jumat (3/3).

Dari penuturan Lukman, jelas jika sang adik merupakan sosok pekerja keras. Diumur yang masih terbilang muda, Muchtar Ali sudah dinilai sebagai senior di perusahaan towing tempatnya bekerja.

0 Komentar