CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Memasuki bulan ketiga pascagempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur kebanjiran permintaan pembangunan hunian sementara (Huntara). Jumlahnya lebih dari 100 huntara per KK. Maka pihaknya pun akan melaporkan permintaan penambahan pembangunan huntara tersebut ke PMI Pusat.
Koordinator Lapangan PMI Cianjur, Fajar Aciana mengungkapkan, memasuki bulan ketiga pascagempa pada 21 November 2022 lalu, pihaknya menerima banyak permintaan pembangunan huntara, khususnya di Kecamatan Cugenang.
Jika nantinya penambahan pembangunan huntara disetujui, lanjutnya, jumlah huntara yang ada saat ini kemungkinan akan bertambah sesuai dengan permintaan, sembari menunggu bantuan lain dari pemerintah daerah.
Baca Juga:Posnu Lembaga Pemantau Pemilu Pertama, Siap Berkolaborasi dengan BawasluCara Mengatasi Rasa Gatal Pada Tubuh
“Kami ajukan (penambahan huntara) sesuai rencana. Saat ini permintaan sudah lebih dari 100 huntara. Kita harapkan semua pengajuan bisa dikabulkan,” ujar Fajar.
Selama dua bulan terakhir, kata Fajar, pihaknya telah mendirikan kurang lebih 650 huntara yang telah dihuni oleh masyarakat terdampak gempa.
“Sampai hari ini kami telah menuntaskan pembangunan 650 huntara di sejumlah desa di tiga kecamatan yakni Kecamatan Cugenang, Pacet, dan Cianjur,” ungkap Fajar.
Dirinya menjelaskan, pembangunan huntara tersebut dibiayai PMI Pusat dan juga bantuan dari PMI kabupaten/kota se-Indonesia dengan melibatkan masyarakat Cianjur yang terdampak.
“Untuk pembangunan huntara sendiri kita libatkan 15 relawan bidang shelter atau hunian, dibantu oleh warga sekitar dan juga calon penghuni huntara,” katanya.
Dirinya membeberkan, target PMI Pusat untuk pembangunan 300 huntara telah terpenuhi. Selain itu, terdapat 350 huntara dari bantuan kabupaten/kota se-Indonesia. “Hingga, huntara yang telah dibangun dan telah dihuni oleh warga terampak gempa totalnya mencapai 650 unit,” pungkas Fajar.(mg1)