-Buatlah rangka naungan sederhana. Cari sumber daya yang ada, seperti pohon tumbang, atau sandarkan batang pohon ke bidang yang kokoh.
-Susun ranting pohon untuk menutupi salah satu sisi. Atau, apabila memungkinkan, tutupi kedua sisinya dengan menyusun ranting yang lebih banyak. Usahakan untuk menyusun serapi dan serapat mungkin.
-Tutupi rangka yang telah disusun tadi dengan dedaunan. Semakin tebal dedaunan, semakin baik menahan hawa dingin. Lakukan hal yang sama pada tanah bagian dalam sebagai alas.
Baca Juga:Keutamaan Melaksanakan Puasa Sunah Dibulan RajabLirik Lagu Isra Miraj Pas Untuk Anak, Segera Putar Sekarang
3. Mencari sumber air
BACA JUGA : TNGGP Tutup Aktivitas Pendakian Hingga 17 Mei, Ini Alasannya
Ketika kamu sedang di hutan dan cadangan air kamu menipis, kamu harus segera menemukan sumber air. Entah itu sungai, danau, air terjun atau aliran air.
- Cari air yang mengalir dari tempat tinggi karena kemungkinan lebih bersih dan higienis, jika tidak ada genangan air pun bisa di minum. Tapi periksa dan kalau sempat rebus air terlebih dahulu.
- Tampung air hujan ketika hujan turun. Kamu bisa memanfaatkan plastik atau apapun untuk menampung air ketika hujan turun.
- Minum air embun yang ada di dedaunan.
- Kumpulkan embun dengan cara mengusap kain bersih ke dedaunan. Lalu ambil wadah dan peras kain tersebut. Jangan mengambil embun di tanaman beracun atau tempat curam.
- Memerangkap air di tanaman. Untuk cara yang satu ini, kamu cukup mencari pohon yang tidak terlalu tinggi. Ambil segerombol dedaunan dan masukkan ke dalam plastik. Ikat bagian ujungnya, pohon menghasilkan air dari proses trasnpirasi di pagi hingga sore hari.
4. Buatlah Perapian
Selain untuk penerangan, api bisa membantu menjaga suhu badan tetap hangat. Mulailah dengan mengumpulkan sulur atau jarum pinus kering sebagai sumbu. Lalu, kumpulkan berbagai ukuran kayu kering yang ada, mulai dari yang besar hingga ranting-ranting kecil. Kemudian, ikuti langkah berikut ini:
-Susun kayu berukuran besar membentuk lingkaran untuk menahan angin.
-Buatlah kerangka berbentuk limasan di dalamnya. Caranya, berdirikan balok kayu sebagai penyangga di tengah, lalu susun kayu berukuran sedang di sekitarnya. Susun hingga rapat, namun sisakan lubang untuk memasukkan sumbu.