Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan Dilereng Gunung

Kemarau dan kekeringan panjang dapat menyebabkan munculnya titik api. Selain itu, tak sedikit pula kebakaran hutan akibat ulah manusia untuk tujuan alih fungsi lahan.Kebakaran hutan memberi banyak kerugian bagi masyarakat terutama petani hutan
Kemarau dan kekeringan panjang dapat menyebabkan munculnya titik api. Selain itu, tak sedikit pula kebakaran hutan akibat ulah manusia untuk tujuan alih fungsi lahan.Kebakaran hutan memberi banyak kerugian bagi masyarakat terutama petani hutan
0 Komentar

3. Mendeteksi Kebakaran Hutan atau Lahan Sedini Mungkin

Meski sudah dilakukan tindakan pencegahan melalui analisa titik rawan kebakaran dan juga patroli atau pengawasan yang ketat, hutan masih berpeluang untuk terbakar. Oleh karena itu, penjaga hutan maupun masyarakat harus siap dengan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi.

Untuk memaksimalkan langkah pencegahan kebakaran hutan, pastikan tetap cermat dan cepat dalam mendeteksi munculnya titik api.

Berikut ini langkah yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kebakaran hutan secara cepat, antara lain:

Baca Juga:Cara Bertahan Hidup Dialam Versi PendakiKeutamaan Melaksanakan Puasa Sunah Dibulan Rajab

  • Mendirikan menara pengawas yang memiliki jarak pandang jauh, lengkap dengan teropong, alat deteksi dan komunikasi.
  • Membangun pos jaga di area hutan dan area perbatasan dengan penduduk atau lahan usaha.
  • Melakukan analisa data dari penerbangan, satelit dan data cuaca pada area kawasan hutan.

4. Mempersiapkan Alat Pemadaman Kebakaran

Semua peralatan yang berfungsi untuk penanganan kebakaran hutan harus terpenuhi dan selalu siap. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat proses pemadaman dan evakuasi jika terjadi kebakaran hutan atau lahan. Penanganan yang cepat dan tepat akan membantu mengurangi kerugian yang terlalu besar.

Membuat tempat penampungan air pada beberapa kawasan yang berpeluang terjadi kebakaran juga diperlukan. Hal ini merupakan cara yang efektif karena ketersediaan air yang dekat akan membantu mempercepat proses pemadaman dan evakuasi.

Selain itu, perlu juga memasang alarm peringatan untuk memberi tanda ketika terjadi kebakaran. Alarm ini dimaksudkan untuk memperingatkan penjaga hutan maupun volunteeryang ada di sekitar agar segera melakukan pemadaman dan evakuasi dini. Sehingga kebakaran hutan dan lahan tidak sampai merambat atau menyebar terlalu jauh.

5. Mengadakan Penyuluhan dan Edukasi

Penyuluhan juga dapat dilakukan secara rutin untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya kebakaran hutan, cara pencegahan dan cara penanganannya.

Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian hutan. Selain itu, penyuluhan juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi dan praktik langsung bagaimana penanganan kebakaran di lapangan.

Berikut ini beberapa pengetahuan yang dapat diberikan kepada masyarakat, antara lain:

  • Tidak boleh sembarangan membakar apapun di kawasan hutan yang dapat menyebabkan api menyebar, seperti rumput kering atau plastik dan lainnya.
  • Tidak boleh melakukan pembakaran di sekitar area yang rawan kebakaran.
  • Setelah selesai membakar sesuatu, pastikan bahwa api sudah benar-benar padam sehingga tidak ada kemungkinan api muncul kembali, menyebar dan menyebabkan kebakaran hutan.
  • Jika terlihat ada sumber titik api atau kebakaran, segera melapor atau berkomunikasi dengan pos jaga atau penjaga yang sedang patroli agar cepat ditangani.
  • Memberi pemahaman mengenai peraturan setempat tentang perizinan dan pembatasan larangan pembakaran. Peraturan ini disusun oleh Departemen Kehutanan dan Sumber Daya Alam. Misalnya mengenai jarak minimal pembakaran, perizinan dan peraturan kegiatan kemah, peraturan pekerja di hutan, dan lain sebagainya.
0 Komentar