Perusahaan Starup yang terkenal diseluruh dunia ini telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja kepada 12 ribu Karyawan, desas desus yang beredar diseluruh media karena atas printah investor, Pemutusan Hubungan Kerja terhadap 12 ribu Karyawan melalui Email ini juga menyebar diseluruh sosial media dan Internet nama pengiriman surat PHK tersebut atas pendiri dan CEO TCI hal ini menyebabkan artikel Mending PNS kerja Starup Takut Kena PHK ini ditulis, ada beberapa perusahan Starup melakukan PHK besar besaran kepada karyawannya, tetap baca artikel ini sampai selesai.
Kasus lain perusahan Starup ternama yaitu VOX media mengumumkan bahwa akan dilakukan PHK terhadap 7% karyawannya. hal ini karena pengaruh Lingkungan Ekonomi yang dampaknya berpengaruh terhadap bisnis VOX. Pesangon yang diberikan oleh VOX terbilang sangat terbilang Cukup dan Kompetitif. Pengurangan dari VOX masih terbilang cukup sedikit dibandingkan dengan Perusahan Google yang mengorbankan 12 ribu Karyawannya.
Penghasilan Google semakin berjalannya waktu semakin meningkat namun kabar tenaga kerja dikurangi terdengar klise dan membuat para karyawan yang sempat mau dipromosikan terkena PHK sedih! adapun hal buruknya terjadi beberapa penurunan saham yang membuat CEO itu terpaksa menangkas karyawannya, sebagai langkah baik dalam persaingan teknologi yang terus signifikan membuat google mengurangi kompensasi karyawan dan menromalkan saham serta penurunan yang pernah anjlok itu.
Baca Juga:Barcelona punya Messi Baru Lucas Roman dibayar 65 TriliunLirik Lagu VIBE Jimin Feat Taeyang
Adapun salah satu aplikasi yang meroket akhir akhir ini, mengikuti jejak Google untuk melakukan PHK, masih belum dipastikan berapa banyak karyawan yang mengalami hal ini namun, perusahaan teknologi yang berawal di negara swedia yang bernama Spotify ini mengalami penurunan saham akibat memakan banyak finansial ketika membuat fitur podcast yang tidak menghasilkan banyak pengaruh terhadap investor.
Kabar yang utama mengapa opsi PHK merembet kebanyak platform lain karena desas desus perusahaan Multinasional Amerika Serikat yang bernama Microsoft ini ditanggapi bahwa benar adanya jika perusahaan berencana memangkas 10 Ribu Karyawan, dengan sebuah alasan untuk menyelaraskan stuktur anggaran Microsoft yang turun serta permintaan dan pendapatan yang meningkat, membuat Microsoft harus menepis sebagian karyawannya.