Kriteria Memilih Pasangan Idaman Sesuai Ketentuan Islam

Kriteria pasangan setiap orang pastilah memiliki pilihan sendiri dalam memilih pasangan hidup
Kriteria pasangan setiap orang pastilah memiliki pilihan sendiri dalam memilih pasangan hidup
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Kriteria pasangan setiap orang pastilah memiliki pilihan sendiri dalam memilih pasangan hidup. Baik itu laki-laki maupun perempuan. Ada yang mementingkan paras, garis keturunan, hingga kecerdasan. Namun, setiap laki-laki pasti ingin memiliki calon pendamping hidup yang baik.

Jika kamu seorang muslim, dalam mencari calon istri alangkah baiknya jika kamu mengetahui kriteria wanita yang baik menurut agama Islam. Adapun beberapa kriteria wanita baik yang layak untuk dijadikan seorang istri berikut yakni:

1. Taat beragama

Dalam memilih seorang perempuan untuk dijadikan istri, sebaiknya pertama kali menilai ketaatannya dalam beragama seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW. Tanda utama seseorang dikatakan taat beragama yaitu bila ia dapat menjalankan ketentuan pokok yang menjadi rukun iman dan Islam dengan benar. Selain itu, juga menjauhi segala larangan yang telah diperintahkan kepadanya.

Baca Juga:Persiapan Menghadapi Cuaca Ekstrim dan PenanganannyaTips Membuat Puisi yang Menarik,Baik dan Benar Untuk Kelas 10

Rasulullah SAW bersabda :
“Perempuan itu dikawini atas empat perkara, yaitu: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Hadis tersebut memberikan gambaran mengenai kriteria yang harus menjadi bahan pertimbangan seorang lelaki saat memilih calon istri. Kriteria-kriteria tersebut adalah kecantikan, keturunan, kekayaan, dan agamanya. Namun, yang patut dicatat, lelaki yang mengutamakan kriteria agama akan mendapat jaminan dari Allah SWT untuk memperoleh kebahagiaan dalam berkeluarga.

2. Penyabar

Kriteria selanjutnya ialah penyabar. Kriteria ini juga sangat logis untuk dipertimbangkan. Sabar dalam bahasa Arab artinya lapang dada menerima kepahitan, kesulitan dan rintangan tanpa keluh kesah dan jengkel.

Bila seseorang menggerutu menghadapi kesulitan, jengkel dan marah menghadapi rintangan. Dia dikatakan tidak sabar.

Allah berfirman dalam Q.S. At-Tahriim ayat 11:
“Allah menjadikan istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman ketika ia berkata: ‘Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syura; dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya; dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim’” .

Istri yang sabar tidak hanya memberikan semangat dan dorongan hidup kepada suaminya dalam menghadapi segala macam tantangan dan rintangan, ia juga dapat menjaga kehormatan suami di hadapan anak-anak dan orang lain.

0 Komentar