Berbeda dengan permainan berbasis perangkat elektonik, lato-lato lebih menyenangkan untuk dimainkan bersama-sama.
“Inilah ajang membangun interaksi sosial dari generasi Z yang sering disebut generasi ‘alien’ karena suka menyendiri dan generasi rebahan”, kata Hery, seperti dilansir unpad.ac.id.
Fakta kedua, menurutnya, anak-anak yang memainkan lato-lato akan berusaha menunjukkan kemahirannya di depan sebayanya.
Baca Juga:Netizen Minta Erick Thohir Pinang Ratu TishaDalam Setahun 238.226 Konten Negatif Diblokir
Anak-anak akan berlatih kesabaran, konsistensi dalam mempelajari pemainan lato-lato melalui proses yang bertahap.
Menurut Hery, ini bisa menjadi lahan positif bagi anak untuk membangun konsep diri positifnya.
Fakta ketiga, menjadi magnet “Fear of Missing Out” atau FOMO khususnya bagi generasi Z yang lahir dari tahun 1995-2012 yang takut dikatakan “ketinggalan zaman”, sehingga mereka mengejar apapun yang sedang viral.
Fakta keempat, kreativitas anak-anak terus berkembang karena permainan lato-lato mampu mendorong pemainnya melakukan ragam inovasi saat memainkan dan menikmatinya.
Fakta kelima, alternatif membangun hubungan sosial yang menyenangkan bagi orang tua dan anak.
Orangtua dapat mengapresiasi kelebihan sang anak, sehingga anak semakin merasa berharga. Hal ini penting bagi tumbuh kembangnya.
Fakta keenam, potensi panjat sosial (pansos). Kemahiran memainkan lato-lato dapat menjadi wahanan pansos bagi pemainnya.
Baca Juga:Seorang Tamu Hotel Hancurkan Lobi Hotel dengan Mobil SportGagal Bawa Timnas Indonesia Juara Kinerja Shin Tae-yong Disoroti
Fakta ketujuh, anak-anak dapat melepaskan stress dengan rehat sejenak sambil memainkan lato-lato guna mengisi energi untuk kembali siap melakukan aktivitas akademik sekolah.
Fakta terakhir, lato-lato mampu memberikan pengaruh ekonomi positif bagi penjual dan produsennya.
Permainan ini dapat dengan mudah dimiliki oleh semua orang, dengan harga yang relatif terjangkau.
Dampak Negatif Lato-lato pada Anak
Selain dampak positifnya, berikut ini 5 dampak negatif bagi anak-anak yang bermain lato-lato:
- Ayunan yang kuat dan tidak terkontrol berpotensi membentur dan melukai bagian tubuh pyang memainkannya seperti dahi, dagu, tangan, kepala dan mata.
- Lato-lato kemungkinan dapat membentur pada objek ataupun orang-orang di sekitar pemainnya.
- Dijadikan senjata yang digunakan untuk memukul ke sesama teman bermain jika terjadi perselisihan.
- Berpotensi menimbulkan rasa rendah diri pada anak jika tidak berhasil memainkannya.
- Mengurangi waktu belajar atau mengerjakan tugas karena ketagihan bermain lato-lato.