CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin 2023 Indonesia bisa lolos dari jurang resesi. Pemulihan ekonomi yang kuat menjadi dasar atas keyakinan tersebut. Tahun lalu ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,72 persen pada kuartal III.
Sri Mulyani mengatakan, 2023 adalah tahun yang sangat menarik setelah di tahun sebelumnya dipenuhi tantangan dan ketidakpastian.
“Tahun ini kita ada agenda politik di dalam negeri yang menuju ke Pemilu jadi pasti suhu akan sedikit menghangat dan juga tantangan dari ekonomi global juga luar biasa,” kata Sri Mulyani dalam Youtube Kementrian Keuangan, Jumat (6/1/2023).
Baca Juga:Brukk! Tengah Malam Motor VS Mobil Adu Banteng, Empat Orang Dibawa ke Rumah SakitUdan Tewas Tertimpa Tembok saat Bersihkan Puing Bangunan
International Monetary Fund (IMF), kata dia, memproyeksikan bahwa sepertiga dari perekonomian dunia akan mengalami resesi pada tahun ini. Bocorannya, lanjut dia, bahwa Indonesia tidak termasuk dalam proyeksi resesi tersebut.
“Kita tidak masuk yang sepertiga. InsyaAllah kita jaga terus. Kita selalu sampaikan bahwa pemulihan ekonomi kita kuat sampai dengan kuartal III. Mungkin kuartal IV pun kita berharap bisa bertahan di sekitar 5 persen,” ujar Sri Mulyani.
Bahkan dia memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia pada 2023 akan tumbuh di atas 5 persen.
Meski begitu, dirinya berjanji akan terus waspada menyikapi berbagai tantangan yang dihadapi ekonomi Indonesia di tahun 2023. Khususnya terkait tahun politik hingga ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi.
“Di 2023 tantangan harus kita jaga, tapi ada optimisme dan kewaspadaan,” tegas Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, kinerja APBN yang baik di 2022 dan momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut diharapkan dapat menjadi modal kuat bagi APBN dalam menjalankan fungsinya di tengah ketidakpastian ekonomi di tahun 2023.
“Namun kita hati-hati karena memang imbas dan gelombang gejolak dunia itu begitu sangat dahsyatnya,” jelas Sri Mulyani.(tts)