CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Video skandal Hakim Wahyu Imam Santoso bersama wanita yang dituding merupakan kirimanan dari Kabareskrim viral di jagad maya.
Tak ayal, akun penyebar video skandal Hakim Wahyu Imam Santoso diserbu warganet serta dikomentar i.
Salah satu warganet menuliskan, jika akun penyebar video skandal Hakim Wahyu Imam Santoso merupakan akun yang dibuat kubu Ferdy Sambo.
Baca Juga:Weton Dalam Primbon Jawa Yang DermawanLaga Timnas Indonesia Vs Vietnam, Garuda Optimis Robek Gawang Vietnam
Dalam video tersebut terlihat Hakim Wahyu Imam Santoso sedang menelephone seseorang yang dalam narasi disebutkan jika berbicara dengan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
Sedangkan video yang disebar oleh akun tiktok @pencerahkasus diduga direkam wanita bernama Dewi Pringgodani alias Dewi Barbie.
Bahkan dalam akun tersebut juga menuliskan narasi jika Dewi Barbie yang merupakan teman kencan dari Hakim Wahyu Imam Santoso membocorkan hasil putusan sidang Sambo.
Dalam video yang disebar tersebut juga terdengar jika Hakim Wahyu Imam Santoso menceritakan tentang sidang Sambo pada Dewi Barbie.
Tak hanya itu, video berdurasi 1 menit 8 detik tersebut juga menuliskan narasi jika Hakim Wahyu Imam Santoso akan memutuskan hukuman mati pada Sambo.
Bahkan juga menuliskan jika Hakim Wahyu Imam Santoso hanya percaya pada keterangan Bharada E.
Hakim Wahyu mengatakan dalam video tersebut, ‘gak masuk akal banget kalau dia menembak pakai pistol Yosua’.
Baca Juga:Istri Aktivis Wiji Thukul WafatMusim Penghujan Bagi Para Pengendara Motor Ikuti Tips Ini
“Tapi sah-sah saja kalau dia tetap gak ngaku, saya tidak butuh pengakuannya,” terang Hakim Wahyu.
Sedangkan wanita lawan bicaranya kemudian mengamini apa yang di ungkapkan oleh Hakim Wahyu.
“Mas Wahyu tidak butuh pengakuan, ya, ya, ya,” kata Dewi Pringgodani alias Dewi Barbie dalam video tersebut.
Wahyu juga mengatakan jika dalam persidangan tersebut dirinya telah gatal mendengarkan pengakuan Sambo, namun hanya mendiamkan saja.
Perkataan dari Wahyu tersebut dijawab dengan tawaan oleh Dewi Barbie.