7000 Anak di Amerika Serikat Tak Sengaja Konsumsi Ganja

7000 Anak di Amerika Serikat Tak Sengaja Konsumsi Ganja. (pixabay)
7000 Anak di Amerika Serikat Tak Sengaja Konsumsi Ganja. (pixabay)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – 7000 Anak di Amerika Serikat secara tak sengaja mengonsumsi ganja. Hal ini, terungkap dari sejumlah studi di negeri Paman Sam.

Dari jumlah 7000 Anak di Amerika Serikat jumlah anak yang tak sengaja mengonsumsi ganja berarti angkanya mengalami peningkatan signifikan dalam kurun waktu beberapa tahun ini.

Ganja yang termakan 7000 Anak di Amerika Serikat ini merupakan ganja yang “tersembunyi” dalam makanan sehari-hari.

Baca Juga:Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, 49 Kampus Ini UnggulannyaVideo Skandal Hakim Wahyu, Akun Penyebar Digeruduk Warganet

Sebuah Studi berjudul “Pediatric Edible Cannabis Exposures and Acute Toxicity: 2017–2021” pimpinan dr Marit S Tweet, dr Antonia Nemanich, dan dr Michael Wahl.

Berdasarkan data yang terhimpun dalam studi, ada lebih dari 7.000 kasus anak berusia di bawah enam tahun yang terkonfirmasi mengonsumsi makanan yang dicampur dengan ganja.

Dari sekitar 7.000 kasus terkonfirmasi, tim peneliti hanya dapat mengetahui perkembangan terkini anak pada kurang dari 5.000 kasus. Menurut studi, hampir 600 anak yang tak sengaja mengonsumsi ganja harus dirawat di unit perawatan kritis. Sebagian besar dari anak-anak tersebut memiliki kondisi depresi sistem saraf pusat.

Dari hampir 5.000 kasus, sekitar 15 persen anak harus dirawat di unit nonperawatan kritis. Sedangkan sebanyak lebih dari sepertiga anak sempat dilarikan ke instalasi gawat darurat.

Dr Tweet mengungkapkan, ada banyak produk mengandung THC yang dikemas menyerupai suguhan ringan biasa, seperti gummy, permen, atau kukis. THC atau tetrahidrokanabinol adalah psikotropika yang merupakan senyawa utama dari ganja.

“(Produk seperti ini) bisa dengan mudah dianggap seperti camilan biasa oleh anak-anak,” ujarnya melalui sebuah video.

Karena tak mengetahui adanya ganja, sebagian anak mengonsumsi makanan yang mengandung ganja dalam jumlah cukup banyak. Ini membuat anak mengonsumsi ganja dengan dosis yang lebih besar dari rekomendasi.

Baca Juga:Weton Dalam Primbon Jawa Yang DermawanLaga Timnas Indonesia Vs Vietnam, Garuda Optimis Robek Gawang Vietnam

“Dengan berat badan anak yang lebih ringan, dosis (ganja) dalam milimeter per kilogram yang lebih tinggi, bisa membuat anak lebih berisiko terhadap toksisitas (akibat ganja),” lanjut dr Tweet.

0 Komentar