CIANJUR, CIANJUR EKSPRES – Bupati Cianjur Herman Suherman memotong jalur birokrasi penyaluran bantuan dari gudang-gudang penyimpanan bantuan logistik bagi korban gempa.
Hal tersebut diutarakan Bupati usai meninjau penyimpanan logistik di Gedung Bale Rancage dan BPBD Kabupaten Cianjur di Jalan Siliwangi, Kamis (1/12/2022).
Saat kunjungi gudang penyimpanan, dirinya meminta beberapa kebutuhan yang nampak masih menumpuk, untuk segera disalurkan ke pengungsian tanpa harus persetujuan kepala desa dan camat.
Baca Juga:NGUNGSI JAMAN KIWARIMenko PMK: Lokasi Bencana Jangan Dijadikan Tempat Wisata
Menurutnya, penumpukan logistik tersebut jadi tidak bermanfaat bagi para pengungsi akibat birokrasi yang berbelit.
“Saya tadi lihat, penyaluran logistik masih harus ada tanda tangan kepala desa dan camat. Saya pikir tak perlu birokrastis seperti itu, kita ingin barang-barang ini sampai ke pengungsian,” kata Herman.
Herman menegaskan, tidak boleh ada pihak-pihak yang dengan sengaja memanfaatkan bantuan dari pemerintah, untuk kepentingan pribadi. “Kalau ada laporkan ke saya,” tegasnya.
Ia juga menemukan fakta dilapangan, kebanyakan relawan memberikan bantuan sendiri-sendiri ke lokasi yang berada di sisi-sisi jalan, sehingga terjadi penumpukan logistik di beberapa titik.
“Banyak penyaluran bantuan oleh relawan tidak merata, mereka hanya memberikan bantuan yang di pinggir jalan saja. Sementara masyarakat kita banyak juga di pedalaman-pedalaman,” ujar Herman.
Di Gedung Bale Rancage, Herman meminta kasur-kasur darurat disalurkan ke pengungsian mandiri yang dibangun korban bencana di sisi rumahnya. Begitu pula dengan tenda-tenda darurat.
Pasalnya, pengungsian yang berada di tenda komunal, sudah difasilitasi perlengkapan yang memadai.
Baca Juga:Jokowi: Awal Tahun Depan Diperkirakan Sudah Masuk Resesi GlobalDisnakertrans: UMK Cianjur 2023 Disepakati Naik 10 Persen
“Kasur-kasur ini salurkan ke pengungsian mandiri, yang ada di sisi rumahnya masing-masing,” pungkas Herman.(mg1/hyt)