Meski pelaku telah mengunci akun TikTok-nya, Zulfikar berharap pelaku bisa ditemukan dan dilaporkan ke polisi karena telah telah mengganggu anak-anak tersebut.
“Semestinya pelaku di balik konten penculikan ini diseret ke polisi supaya terbuka matanya; mental anak bukan mainan,” tutupnya.
Cuitan Zulfikar telah mendapat 24,5 ribu likes dan banyak netizen yang menyayangkan tindakan pelaku tersebut menyebabkan rasa trauma kepada anak-anak kecil.
“Setuju, trauma pasti ada. Pernah dulu waktu SMP diikutin sama orang gak dikenal naik motor, dan sampe sekarang masih teringat dan sepanjang hari jadi was was,” tulis seorang netizen.
“Orang ini mungkin belum liat berita anak SMP yang meninggal gara-gara trauma di prank dengan dituduh maling pas ultah (kejadian tahun 2010),” beber netizen lain.
“Yang paling fatal, seandainya anak-anak itu kemudian tau itu hanya prank akal-akalan nakutin mereka, di kemudian hari kalau ada orang-orang yang beneran niat jahat, dipikirnya cuma prank mereka jadi terkecoh,” kata warganet lainnya.