Cianjurekspres.net – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat, PT. Agronesia, menjalin kerja sama dengan Pusat Riset Material Maju Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tentang Riset dan Inovasi Barang Teknik Karet Bidang Perkeretaapian.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama yang dilakukan oleh Direktur Utama PT. Agronesia M. Deddy Gamawan dan Kepala Pusat Riset Material Maju BRIN Wahyu Bambang Widayatno tersebut berlangsung di West Java Investment Hub, Kota Bandung, Selasa (8/11/2022).
Menurut Deddy, kerja sama dengan BRIN sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kemampuan serta kualitas karet yang dihasilkan Inkaba yang merupakan salah satu unit bisnis PT. Agronesia.
Baca Juga:Ridwan Kamil: Kepemimpinan, Profesi yang Tidak Akan Pernah HilangTinjau Lokasi Kebakaran, Gubernur Ridwan Kamil Ingatkan ASN Pemkot Bandung Tetap Layani Publik
“Kerja sama ini cukup penting karena kita tahu BRIN berisi SDM yang mumpuni dalam masalah produk karet,” kata Deddy.
“Kita butuh formula-formula karet yang diinginkan oleh user. Jadi kalau user yang diinginkan itu karet yang kualitas, ketahanan suhu, kekuatannya life time,” imbuhnya.
Deddy menuturkan, dari kolaborasi ini nantinya, formula atau campuran hasil dari BRIN disampaikan kepada PT. Agronesia untuk selanjutnya diolah oleh Inkaba.
“Jujur kita harus kerja sama dengan BRIN, karena BRIN yang bisa mengatur formula-formulanya, campuran-campurannya karet. Inilah yang kita butuhkan, nanti BRIN yang menyampaikan kepada kita dan nanti kita olah. Jadi formulanya dari BRIN,” tuturnya.
Selain dengan BRIN, PT. Agronesia menjalin kerja sama dengan Politeknik ATK Yogyakarta. Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Deddy dan Direktur Politeknik ATK Yogyakarta Sugiyanto. Kerja sama tersebut lebih difokuskan pada kebutuhan pegawai dan kebutuhan mahasiswa untuk magang di Inkaba.
“Kita membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang notabene siap pakai, makanya kita kolaborasi dengan politeknik,” ucap Deddy.
“Di kita memang SDM persentasenya untuk yang usia 40-50 tahun sekitar 50 persen, di atas 50 tahun 30 persen dan usia di bawah 40 tahun sekitar 20 persen,” tambahnya.
Baca Juga:Pemprov Jabar Kampanyekan Nutrisi Internasional Konsisten Cegah AnemiaJaga Ketahanan Pangan, Wagub Jabar Tekankan Pentingnya Kolaborasi
Rencananya, kerja sama ini akan berlangsung selama satu tahun, dan bisa diperpanjang hingga lima tahun tergantung kebutuhan ke depan. Deddy berharap, dengan kerja sama tersebut, ke depannya Inkaba bisa memenuhi sebagian besar kebutuhan perusahaan atau industri yang menggunakan material karet produk dalam negeri, sesuai harapan Presiden Joko Widodo.