Sementara itu, menurut Corporate Communication General Manager Alfamart, Rani Wijaya, pihaknya sangat terbuka untuk bermitra dengan UMKM.
Selain bermitra dengan para pelaku usaha tenant (menyewakan space untuk UMKM), juga bekerjasama dengan pelaku usaha produksi. Sebut saja beberapa UMKM produksi yang sudah meroket penjualannya setelah menjalin kerjasama dengan Alfamart.
Rani mencontohkan kemitraannya dengan UMKM produksi asal Kabupaten Karawang, Ahmad Fanani yang mengelola Koperasi TKI Sahabat Bersama yang memproduksi camilan sejenis rengginang dan krupuk sukun.
Baca Juga:Fraksi PKS Cianjur Kecewa dan Menyayangkan Ditundanya Raperda Perlindungan dan Pemberdayaan PetaniBobotoh dan Polres Cianjur Doa Bersama untuk Korban Insiden Kanjuruhan
“Produk UMKM tersebut telah berhasil mengembangkan penjualannya, dari semula 20 toko pada tahun 2021 hingga pada 2022 dipercaya Alfamart memasok 720 toko Alfamart di 4 Kabupaten, Karawang, Purwakarta, Indramayu dan Subang.” terangnya.
“Alfamart sangat terbuka bagi produk-produk lokal khas daerah untuk bisa masuk Alfamart. Selama memenuhi syarat dan legalitas yang ditetapkan. Bahkan kalau respon konsumen cukup baik, kami dengan senang ikut mengembangkan potensinya, seperti Pak Ahmad ini.” papar Rani.(rls/hyt)