CIANJUR, CIANJUREKSPRES.COM – Arema FC menelan kekalahan 1-2 saat menjamu Persib Bandung di pekan ke sembilan BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Minggu (11/9) sore.
Gol Arema FC dicetak Dedik Setiawan pada menit ke-45′. Sementara dua gol Persib disarangkan Beckham Putra menit 49′ dan David da Silva menit 88′.
Hasil ini membuat pelatih anyar Arema FC, Javier Roca murka. Dirinya kecewa lantaran momentum laga perdananya dirusak Persib di menit-menit terakhir.
Baca Juga:Penghobi Aquascape Cianjur Adu KreativitasDinsos Cianjur Sebut Data Penerima BLT BBM dari DTKS, Ini Besarannya
Javier Roca menilai anak asuhnya tidak jelek dalam bermain, hanya saja dirinya menyebut para pemain Arema sulit untuk bermain tenang dan kurang percaya diri.
“Jadi, secara permainan bisa dibilang kami menguasai. Tapi, kan itu tidak cukup untuk memenangkan pertandingan,” ujar pelatih asal Chile tersebut.
Javier Roca melanjutkan, ada dua alasan yang menurutnya berpengaruh. Alasan pertama adalah permainan defensif yang diperagakan Persib.
Rapatnya permainan Henhen Herdiana dkk membuat delapan upaya tendangan Arema FC tak membuahkan hasil dengan hanya dua mengarah ke gawang.
“Memang sulit kalau satu tim itu bermain secara defensif, dengan menaruh 9 atau 10 orang,” kata pelatih berusia 45 tahun itu.
“Bukan hanya Arema, semua tim yang mengumpulkan pemain di 30 meter (pertahanan) sebenarnya sangat susah,” ujarnya.
“Selain itu, kami kurang tenang, kurang sabar untuk berkreasi dan menciptakan ruang untuk teman kami mencetak gol,” imbuhnya.
Baca Juga:Legenda Persib Zaenal Arief Sebut Banyak Potensi Pesepakbola di CianjurYLPKN: Penyaluran Bansos BLT BBM, BPNT dan PKH Butuh Pengawasan Ketat
Alasan kedua dan sekaligus alasan utama adalah fisik pemain Arema FC yang dirasa kurang maksimal. Javier Roca mengungkapkan, fisik Dedik Setiawan dkk tidak sesuai harapan.
Beberapa pemain mengalami masalah kesehatan karena dipaksa bermain dalam beberapa pertandingan terakhir.
Misalnya adalah Adilson Maringa yang mengalami cedera karena terus menjalani pertandingan intens.
“Maringa sakit, adductornya dia kena karena over training dan over pertandingan. Banyak pemain yang hampir 40 hari nonstop pertandingan dan latihan,” tutur mantan pelatih Persik Kediri.