Sebaiknya, kata Asep, kalau memang pemerintah mau membatasi penggunan BBM bersubsidi lebih baik diperjelas peruntukkannya.
“Ini kewajiban kita hari ini menyuarakan dan menyampaikan apa yang menjadi keluhan masyarakat banyak saat ini, terlepas dari pemerintah mau membatalkan atau tidak, itu kewenangan di mereka (pemerintah, red). Tugas kita menyuarakan apa yang menjadi keinginan masyarakat,” katanya.
Asep kembali menegaskan, pihaknya menolak kenaikan harga BBM bersubsidi bukan karena sebagai oposisi.
Baca Juga:Pemkab Cianjur Alokasikan Dua Persen DAU dan DBH, Bantu Masyarakat Terdampak Kenaikan Harga BBMCianjur Bakal Punya Jalur Pedestrian Seperti di Jalan Braga dan Asia Afrika Bandung
“Kita menolak ini karena memang posisinya saat ini tidak tepat, di masa sulit tiba-tiba naik bbm. Apalagi di Cianjur di kalangan menengah ke bawah (bukan miskin, red) mereka yang punya penghasilan terbatas. Kan kita ketahui UMK kita tidak naik, beda dengan kabupaten kota tetangga kita sudah diatas Rp3 juta, sedangkan kita masih di bawah,” tandasnya.(hyt)