Siti Anisa, Gadis Asal Sukasirna Sukaluyu Cianjur Butuh Uluran Tangan Dermawan

Siti Anisa, Gadis Asal Sukasirna Sukaluyu Cianjur Butuh Uluran Tangan Dermawan
BUTUH PERTOLONGAN: Siti Anisa (17) membutuhkan uluran tangan dari dermawan untuk mengobati sakitnya.(MOCH NURSIDIN/CIANJUREKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES.NET – Siti Anisa, warga Kampung Babakan RT 03/RW 02, Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur saat ini membutuhkan uluran tangan dari dermawan untuk berobat.

Gadis berusia 17 tahun tersebut, sudah tujuh tahun terpaksa harus makan dan minum melalui selang yang ditanam masuk ke bagian leher dan tenggorokannya.

Hal ini bermula semenjak dia mengalami kecelakaan tertabrak angkutan umum jurusan Cileungsi-Cianjur di jalan baru Cianjur alternatif Jonggol. Saat itu dirinya masih duduk di bangku kelas VI sekolah dasar yang mengakibatkan tidak bisa melanjutkan sekolah.

Baca Juga:Target Skor Tahun 2024 Berhasil Dicapai Tahun IniBerantas Hoaks Melalui ‘Counter Narrative’

Sehari-hari Siti hanya tergoleh lemah di rumah kecil berdindingkan bilik bambu bersama kedua orantuanya yakni Ejen (60) dan Lia (60).

Ibunda Siti, Lia, mengatakan, anaknya sudah berobat di Cianjur dan Bandung namun luka yang dideritanya mengharuskan setiap bulan berobat jalan RSUP Cipto Mangunkusumo, Jakarta berbekal Kartu Indonesia Sehat dan selalu diantar orangtuanya menggunakan mobil pribadi milik Ketua RT, H Asep dan satu kali berobat harus menyiapkan uang jutaan rupiah karena tak langsung sehari tiba bisa pulang lagi.

“Suami saya buruh tani yang menggarap lahan sawah milik orang lain. Terkadang untuk pengobatan anak masih harus menunggu bagi hasil tani meskipun anak saya seharusnya rutin berobat setiap bulan,” kata dia kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Selasa (23/8).

“Peran (Ketua, red) RT H Asep sangat berjasa selama tujuh tahun untuk pengobatan anak saya, karena selalu meminjamkan mobil Suzuki APV-nya baik untuk berobat di Cianjur maupun ke Jakarta,” sambung Lia menambahkan.

Lia mengaku anaknya selalu diberikan rujukan dari puskesmas danm rumah sakit swasta untuk bisa berobat rutin ke RSCM Jakarta. “Sekarang selang di tenggorokan anak saya sudah lama tak diganti, kabarnya sudah berjamur dan kotor, namun apa daya harganya jutaan rupiah dan kami tak berdaya membelinya,” katanya.

Sementara itu Ketua RT H. Asep, mengaku, saat ini mobil yang biasanya dia pinjamkan untuk berobat Siti ke Jakarta sedang bermasalah. Dirinya sempat kelimpungan mencari ambulans dan berusaha meminjam ke pihak desa, namun pihak desa tak bisa meminjamkan juga dengan alasan ban mobilnya yang sudah pada gundul.

0 Komentar