“Tentunya dengan adanya disparitas harga BBM yang tinggi, kuota BBM Bersubsidi yang terbatas termasuk adanya potensi over kuota, serta munculnya kasus penyelewengan BBM Subsidi mengharuskan kita untuk meningkatkan pengawasan penyaluran BBM Subsidi agar lebih tepat sasaran, salah satu upayanya adalah dengan Program Subsidi Tepat MyPertamina ini,”kata Pierre.
Dengan adanya Program Subsidi Tepat MyPertamina ini diharapkan pengguna BBM Subsidi dapat diidentifikasi serta penyaluran BBM Subsidi dapat dilakukan secara terintegrasi melalui system digitalisasi di SPBU secara Nasional, sehingga Penyaluran BBM Subsidi ini dapat dimonitoring dengan mudah, lebih akurat dan tepat sasaran.
Program ini sendiri diharapkan dapat memberikan manfaat kepada Pemerintah Daerah berupa meningkatnya pendapatan daerah terkait dengan pemenuhan kewajiban perpajakan TNKB dan KIR serta peningkatan PBBKB dari meningkatnya penjualan BBM Non Subsidi.
Baca Juga:Lapor Polisi Ngaku Kerampokan Rp32,9 Juta, Ternyata Habis Buat Slot JudiRidwan Kamil Tantang PWRI Jabar Hasilkan Gagasan Terkait Isu Kekinian
Selain itu, dengan berkurangnya pembeli yang tidak berhak, dapat membantu menjaga kuota penyaluran BBM subsidi yang terbatas ke masyarakat menjadi lebih baik serta berkontribusi dalam menghemat beban subsidi negara.
Secara terpisah Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menyampaikan bahwa bagi masyarakat, program ini akan memberikan kepastian mendapat BBM subsidi bagi konsumen yang berhak, masyarakat teredukasi dan paham terkait ketentuan penyaluran BBM subsidi, ungkap Eko.
“Kami juga mengharapkan dukungan dan bantuannya terkait sosialisasi dan edukasi dalam pelaksanaan Program SubsidiTepat MyPertamina ini” tambah eko.
Informasi lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran Pertalite dan Solar subsidi menggunakan sistem MyPertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 serta sosial media resmi @ptpertaminapatraniaga dan @mypertamina.(rls/hyt)