Bupati Cianjur Ngambek, Belum Pernah Terima Laporan Jumlah Siswa Lulusan SD

Bupati Cianjur Ngambek, Puluhan Kali Pelantikan Kepsek Belum Terima Laporan Data Siswa Lulusan SD
MARAH: Bupati Cianjur H Herman Suherman sempat marah lantaran tidak mendapatkan laporan jumlah siswa yang lulus SD dan melanjutkan sekolah meski sudah beberapa kali pelantikan Kapsek.
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Bupati Cianjur, Herman Suherman mengaku sudah puluhan kali pelantikan kepala sekolah, dirinya belum pernah menerima laporan jumlah siswa yang lulus sekolah tingkat SD. Herman minta agar 100 persen lulusan SD bisa melanjutkan ke SMP/MTs.

“Pada saat akhir tahun ajaran, ini kan ada kenaikan kelas dan ada tahun ajaran baru. Untuk kelas 6 saya minta laporan misalkan mengeluarkan 30 siswa, yang 30 siswa itu sudah ke SMP belum, mau ke Diniyah, mau ke SMP terbuka silahkan saja,” kata Herman saat pelantikan sejumlah kepala sekolah SD, dan SMP di SDN Ibu Jenab 1, Jumat (15/7) lalu.

Herman melanjutkan, siswa lulusan SD harus 100 persen melanjutkan sekolah. Herman juga menyebut agar jangan mewariskan hal-hal yang kurang baik terhadap generasi yang akan datang.

Baca Juga:Disparbud Jabar Tindak Lanjuti Rencana Pengembangan Kawasan serta Infrastruktur Prioritas di Jawa BaratInilah Daftar Aplikasi yang Terancam Diblokir Kominfo Mulai 20 Juli Mendatang, Ada WhatsApp dan Netflix

“Terasa oleh kita sekarang, IPM terpuruk. Karena apa? Dulu senior senior kita tidak fokus terhadap menangani anak-anak didik kita. Lulus SD masa bodo, mau sekolah atau tidak terserah,” kata Herman.

Herman menegaskan, sekarang tidak boleh dan harus disisir. Herman juga mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum pernah menerima laporan.

“Sampai hari ini sudah berapa puluh kali pelantikan saya belum pernah menerima laporan, kan ini disuruh bupati, belum ada laporan satu pun. Saya kan harus tahu warga Cianjur yang lulus kelas 6 berapa sih, yang masuk berapa, yang tidak masuk berapa,” ungkap Herman.

Herman juga menyebut, jika yang bersangkutan tidak mampu, hal itu urusan bupati.

“Saya akan gratiskan. Kalau pendidikan sudah gratis. Tentunya apa, bajunya, bukunya, tasnya, sepatunya, saya punya 32 kepala OPD masa tidak mampu untuk menyekolahkan anak,” katanya.

“Inilah yang harus diingatkan, sekali lagi kita tidak boleh mewariskan yang jelek-jelek terhadap generasi yang akan datang. Semua saya ingin 100 persen anak SD masuk ke SMP,” tambah Herman. (dik/sri)

0 Komentar