Cianjurekspres.net – Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) yang saat ini berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Kadipaten, Kabupaten Majalengka telah melahirkan rimbawan-rimbawan muda yang bekerja di seluruh Indonesia.
Setiap 5 Tahun alumninya kembali ke tempat pendidikan di Kadipaten dalam kegiatan Mulang Ka Sawala untuk melepas rindu, mengenang sejarah dan berbagi antar alumni.
Mulang ka Sawala ke 6 Tahun 2022 akan diselenggarakan tanggal 1-3 Juli 2022 di Kadipaten, Kabupaten Majalengka.
Baca Juga:Rayakan Ulang Tahun Mendiang Eril, Zara dan Nabila Ishma Buat Kue BersamaJeda Pilpres dan Pelantikan Terlalu Lama, Begini Kata Azyumardi Azra
Dengan tema ‘Jaga Korsa-Cipta Karya Karya Dari Sawala untuk Nusantara’ alumni SKMA terus ingin melakukan pengabdian, berbakti kepada bumi dan lingkungan dengan kegiatan perlindungan dan pelestarian alam.
Dalam rangkaian MKS VI dan sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, sebanyak 100 orang alumni SKMA bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Balai Besar KSDA Jawa Barat, Balai KSDA DKI Jakarta, Bidang Wilayah III Ciamis KSDA Jawa Barat, Pusat Konservasi Elang Kamojang dan PT. Pertamina melepasliarkan Sepasang Burung Elang Ular (Spilornis cheela) bernama Mui dan Surni di Hutan Daerah Kiarapayung, Kabupaten Sumedang, Sabtu, (25/6/2022).
Kedua satwa itu telah direhabilitasi selama 4 tahun di Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) dan sudah dilakukan habituasi di Hutan Daerah Kiarapayung selama 1 minggu.
Elang merupakan jenis satwa yang menempati posisi teratas dalam rantai makanan, sehingga upaya pelestarian ini menjadi salah satu indicator untuk melihat kelestarian lingkungan di Gunung Manglayang.
Plt Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodit Ardian Pancapana ST, MSc, dalam sambutannya menuturkan sangat mendukung kegiatan ini dan berharap kegiatan ini terus dilakukan pada berbagai daerah di Jawa Barat sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan serta mengisi kekosongan populasi satwa di salah satu area Gunung Manglayang.
“Jika Satwa Liar dapat hidup dengan baik itu menandakan bahwa habitat/ekosistemnya dalam kondisi baik,” tuturnya.
Selain kegiatan pelepasliaran satwa, dalam kesempatan itu pula ditanam sebanyak 1.000 pohon dengan jenis dari 32 provinsi sebagai perwakilan anggota alumni yang hadir di MKS VI.
Baca Juga:Stres Saat Jadi New Mom? Yuk Lakukan Hal Sederhana Ini!Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Tasikmalaya, 3 Orang Tewas
Hutan Daerah Kiarapayung akan dijadikan arboretum untuk menampung jenis jenis tersebut. Suhono yang mewakili Pengurus Pusat IKA SKMA menyampaikan bahwa penanaman pohon menjadi aksi nyata alumni dalam ikut serta penurunan emisi gas rumah kaca yang dicanangkan oleh Presiden dalam COP 21 berupa Paris Agreement yaitu menjaga kenaikan suhu tidak lebih dari 2 persen.