Cianjurekspres.net – Angkutan penumpang elf jurusan Cianjur Selatan terpaksa harus menaikkan tarif sebesar Rp20 ribu. Kenaikan ini terpaksa dilakukan para sopir lantaran akses jalur yang memutar lebih jauh imbas jalan amblas di Kecamatan Tanggeung beberapa waktu lalu.
Seperti yang diutarakan Sopir Elf jurusan Sindangbarang, Apeng. Menurutnya, tarif tersebut dinaikkan untuk menutupi biaya bahan bakar, mengingat jarak jalur alternatif dari Sukanagara-Kadupandak-Cigadog lebih jauh.
“Kita naikan sebesar Rp20 ribu dari asalnya Jebrod – Sindangbarang Rp50 ribu, jadi Rp70 ribu, karena mau gimana lagi untuk menutupi solar karena jaraknya yang lumayan jauh,” ujarnya, Rabu (22/6).
Baca Juga:Setengah Tahun, Cianjur Diterjang Ratusan BencanaSoal Raperda Dana Cadangan Pilkada, Bapemperda DPRD Cianjur Sebut Eksekutif Seperti ‘Belum Siap’
Hal serupa diutarakan Sopir Elf lainnya, Idris yang mengaku kenaikan harga tersebut serentak dilakukan oleh para sopir dari semua jurusan.
“Adanya tambahan harga ini berlaku untuk semua jurusan karena jalur yang longsor berdampak oleh semua sopir,” katanya.
Bahkan tidak jarang sebagian penumpang mengeluhkan dengan adanya kenaikan tarif elf tersebut. “Adanya kenaikan ini sampai jalan selesai diperbaiki saja. Kalau jalur sudah normal harga juga akan normal kembali,” tutur Idris.
Diberitakan sebelumnya, akses jalan Cianjur Selatan dari Sukanagara menuju Tanggeung, ditutup sementara pasca amblasnya sebagian jalan tersebut akibat hujan deras mengguyur pada Sabtu (18/6).
Lokasi amblasnya jalan tersebut berada di Kampung Nagrak RT 04/RW 07, Desa Bojongpetir, Kecamatan Tanggeung, Cianjur.
Pengamat Jalan Ruas Sukanagara-Sindangbarang UPTD 1 Cianjur Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bubun Bunyamin, mengungkapkan, panjang jalan yang amblas sepanjang 30 meter dengan kedalaman kurang lebih 50 meter sampai ke tepi aliran sungai.
Lebih lanjut Bubun mengatakan, proses penimbunan badan jalan dengan tanah merah direncakan memakan waktu sekitar sepekan. “(akses jalan, red) Ditutup total sekitar dua pekan,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Minggu (19/6).(mg1/hyt)