Cianjurekspres.net- Kapten Persib, Ahmad Jufriyanto ungkap kesedihan dan turut mendoakan yang terbaik bagi dua bobotoh Persib, Sofian Yusuf dan Asep Ahmad Solihin.
Tampil sebagai tuan rumah serta mendapat tiga poin pertama di ajang Piala Presiden 2022, Persib turut menyayangkan peristiwa nahas tersebut.
“Kami tentunya berbela sungkawa dan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya dua orang Bobotoh tersebut,” tulis Persib di laman resminya pada Sabtu (18/6).
Baca Juga:Tingkatkan Daya Saing, BRI Konsisten Perkuat Transformasi DigitalSebuah Rumah di Cikalongkulon Terbakar Sabtu Malam, Diduga Korsleting Listrik
Persib memang mendapatkan kemenangan pertama dalam kompetisi Piala Presiden 2022. Tiga poin dari Persebaya pada Jumat 17 Juni 2022.
Namun dibalik kemenangan tersebut, tersimpan peritiwa kelam karena Persib telah kehilangan nyawa pendukungnya.
Dengan begitu, peristiwa kemarin adalah Jumat hitam. Tidak hanya bagi Persib, tapi juga bagi sepak bola nasional, dan khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan.
Kesedihan telah menyapu perayaan kemenangan pertama Pangeran Biru. Tiga poin seakan tak lagi berarti, tak sebanding dengan nyawa yang melayang.
Pun kalau ada yang berarti, maka peristiwa kemarin adalah momen pelajaran penting bagi semua pihak, khususnya bagi tim, penonton, dan panitia pelaksana.
Saling melemparkan tudingan tidak akan membuat keadaan menjadi baik. Tudingan hanya memperkeruh situasi. Berkaca diri adalah hal yang utama dari peristiwa kemarin untuk semua pihak. Tanggung jawab mesti mendesak sikap banyak pihak.
“Dan terjadi lagi, saatnya kita semua instrospeksi. Jangan saling menyalahkan. Kemenangan itu penting, tapi nyawa jauh lebih penting,” kata sang kapten yang akrab disapa Jupe itu.
Baca Juga:8 K-Pop dengan Wajah Bulat yang Sempurna, Ada Jennie BLACKPINK Hingga Suga BTSSoal Tiga Nama Bakal Capres di 2024, Sekretaris NasDem Cianjur: Kita Sepakat di Anies Baswedan
Tampil sebagai tuan rumah dan mendapatkan tiga poin pertama di ajang Piala Presiden 2022, Persib turut menyayangkan peristiwa nahas tersebut.
Yang pasti, peristiwa ini akan menambah catatan hitam yang tidak hanya bagi Persib, namun juga bagi sejarah sepak bola nasional.
Peristiwa ini sekaligus mempertegas bahwa antusiasme tinggi dukungan penonton bisa menjadi bumerang.