Cianjurekspres.net – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, mengungkapkan, okupansi hotel di Bandung mencapai 50 persen selama Ramadan 2022. Angka tersebut diperkirakan bisa terus bertambah hingga akhir Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri.
“Sekarang aja, saya dapat info okupansi sudah 50 persen untuk beberapa hotel besar, hotel berbintang terutama. Apalagi nanti pada saat akhir bulan Ramadhan, orang-orang melakukan mudik dan masuk ke kota Bandung, itu pasti lebih banyak lagi pengunjung (occupancy),” ujarnya Kadisbudpar Kota Bandung, Kenny Dwi Kaniasari di Balai Kota Bandung, mengutip jabarekspres.com, Kamis (14/4).
Kenny menambahkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan,
Baca Juga:Kemenkes Siapkan Pos Layanan Vaksinasi Booster di Jalur MudikPPKM Gedor
“Kita nanti akan kolaborasi dengan OPD terkait, terutama untuk monitoring karena Kita masih dalam masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Jadi jam operasional masih ada untuk pembatasan, kapasitas juga ada. Jadi tugas kita hanya memonitor saja nanti,” katanya.
Selain melakukan pengawasan di Hotel, Kenny juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan hal serupa di Tempat wisata.
Nantinya, pihaknya akan dibantu dengan OPD terkait untuk melakukan pengawasan seperti penerapan aplikasi peduliLindungi dan pembatasan kapasitas pengunjung seperti yang dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) terbaru.
“Objek wisata sudah boleh dibuka dengan batasan-batasan tertentu. Jadi yang pasti aplikasi peduliLindungi itu harus terus dipakai. Jadi jangan ada alasan lagi pengen gampang langsung masuk, dan Itu sudah ditetapkan di Perwal dan harus ditaati,” ungkapnya.
“Jadi itu bukan apa-apa, itu untuk skrining orang apakah orang minimal sudah divaksin kedua atau belum,” sambungnya.
Selain itu, Kenny menuturkan bahwa pihaknya juga berencana akan melakukan test swab acak kepada para pengunjung tempat wisata.
Hal tersebut dilakukan, guna memastikan bagi masyarakat yang berkunjung ke tempat Wisata dalam kondisi bebas Covid 19.