Disway Baru

Presiden Irpin
ilustrasi disway.(net)
0 Komentar

Hidup memang penuh risiko –bagi yang tetap ingin hidup.

Kini saya juga seperti Anda: kangen dengan rumah lama. Terutama kepada para perusuh itu. Perusuh Disway. Saya juga lupa siapa yang pertama menciptakan istilah perusuh itu. Cocok banget predikat itu untuk mereka.

Ke mana pantun? Ke mana Pak Thamrin? Aryo Mbediun? Mbah Mars? Ummi? Dan semuanya?

Pasti karena perubahan ini. Semoga bukan karena terlalu lama berdiri antre minyak goreng curah.

Saya sendiri menyikapi perubahan ini sebagai ”itulah perjalanan hidup”.

Baca Juga:Momentum HUT ke-170 Tahun, Kebun Raya Cibodas Tingkatkan Kolaborasi Riset, Ini Topik Webinar dan LinknyaJabar Pilot Project Sejuta Putri Brilian

Seperti juga perjalanan hidup saya. Tahun-tahun belakangan saya harus sering makan makanan yang tidak saya sukai: brokoli, pepaya, oatmeal, air putih –hanya karena itu penting. Antara suka dan penting ternyata harus disikapi berbeda.

Saya juga sering benci mengapa harus menulis setiap hari. Terutama di hari-hari sangat sibuk. Toh saya terus menulis. Di Disway lama yang saya sukai maupun di Disway baru –yang Anda sudah tahu.(Dahlan Iskan)

0 Komentar