Drone Kamikaze

Presiden Irpin
ilustrasi disway.(net)
0 Komentar

Tiongkok adalah negara drone. Pun untuk mengawasi siapa yang tidak pakai masker: pakai drone –di zaman Covid ini.

Sukses Tiongkok mengendalikan Xinjiang –provinsi dengan penduduk Islam terbesar– juga pakai jasa drone. Apalagi di dunia pertanian –mulai dari pemupukan sampai memonitor pertumbuhan tanaman.

Meski fenomena drone terlihat belum lama, kata drone sendiri sudah dipakai sejak tahun 1935. Yakni ketika Abraham Karem menemukannya.

Baca Juga:Tingkatkan CASA, BNI dorong Campus Financial EcosystemKreatif, Batok Kelapa Disulap Jadi Kreasi Seni Bernilai Tinggi, Dari Cangkir hingga Miniatur Motor

Abraham lahir di Baghdad, Iraq. Waktu remaja ia pindah ke Israel –ia keturunan Yahudi. Ia sekolah di Israel sampai lulus universitas. Ia mengambil mata kuliah teknologi penerbangan –sesuai dengan hobinya sejak kecil.

Maka Abraham Karem disepakati sebagai ”Bapak Drone”. Ia masih hidup. Kini tinggal di Amerika Serikat.

Wang juga punya hobi pesawat sejak kecil. Ia kini berumur 41 tahun. Menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Sedang Abraham, kini 84 tahun, tetap jadi ilmuwan –masuk lingkaran ilmuwan elit di Amerika.

Abraham membuat drone pertama ketika terjadi perang Yom Kippur. Yakni perang di bulan Ramadan tahun 1973. Antara Israel dan koalisi Arab –yang dipimpin Mesir dan Syria.

Israel yang menang. Sejak saat itu daratan tinggi Golan di Syria dikuasai Israel – -sampai sekarang. Mesir juga kehilangan Sinai –belum semuanya bisa direbut kembali sampai sekarang.

Perang itu kini sudah berlalu, 47 tahun. Sejak itu drone memang terus digunakan untuk perang di Iran, Iraq dan di mana saja. Tapi baru di Ukraina ini drone masuk jadi pemeran utama. (Dahlan Iskan)

0 Komentar