Cianjurekspres.net – Selaras dengan program ajengan Masuk sekolah, Wakil Gubenur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum meminta kepada setiap sekolah untuk memasukan ajengan yang bisa memberikan ilmu pengetahuan tentang islam kepada para siswa sekolah.
Menurutnya, memasuki kegiatan di bulan ramadan siswa sekolah harus diisi dengan kegiatan-kegiatan peningkatan iman dan ketaqwaan. Siswa harus fokus tentang bagaimana pelaksanaan puasa, tata cara salat, sejarah para Nabi, menghormati orangtua, tauhid dan belajar Al-Qur’an.
“Nah kalau bagi siswa putri juga ada pendidikan tambahan terkait masalah perempuan ini juga sangat penting,” kata Uu Ruzhanul Ulum dalam keterangannya, Selasa, (29/3).
Baca Juga:John Terry: Produk Mitra Binaan BNI Bisa Tembus Pasar EropaDewan Dukung Rencana Pemkab Cianjur Pinjam Rp200 M dari Perbankan untuk Bangun Jalan
“Jadi harapan kami, para kepala sekolah mempersiapkan ajengan di sekitar sekolah, yang tulen dan biasa mengajar,” tambahnya.
Kendati begitu, guru ajengan tersebut harus selaras dengan apa yang disarankan oleh Kementerian Agama, sehingga tidak boleh ada penyimpangan dan harus mempererat ukhuwah Islamiyah. Ketika ini program Ramadan ini berjalan nantinya sekolah harus mengevaluasi epada para siswa agar apa yang dilakukan selama ramadan itu memiliki hasil bagi para siswa.
Panglima Santri Jabar ini juga mendukung kolaborasi yang dilakukan pihak swasta yang memiliki program selaras dengan inovasi yang ada di Pemdaprov Jabar.
Program Smartren Ramadhan Tahun 2022 sebagai inovasi yang dapat menambah semangat dan memotivasi generasi milenial untuk lebih memperdalam Agama Islam.
Rapat dihadiri, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, 13 Kepala Cabang Dinas Pendidikan se-Jabar, Kementerian Agama Kanwll Jawa Barat, MUI, dan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat.
“Melalui Program ini saya berharap pada insan-insan pendidikan di Jawa Barat memahami isyarat pimpinan, yaitu untuk menciptakan Juara Lahir dan Batin,” kata Pak Uu.
Dalam dunia pendidikan, tutur Pak Uu, tak hanya mencerdaskan generasi dari sisi kurikulum, melainkan juga meningkatkan keimanan dan ketakwaan itu sama penting. Dunia pendidikan pun secara tidak langsung membentuk karakter dan moral siswa.
Baca Juga:BRI Dukung Joyland Festival Jadi Momentum Baru Kebangkitan UMKMPelatihan ESQ Puluhan Pejabat di Cianjur Habiskan Ratusan Juta Rupiah
Pak Uu menekankan, Smartren Ramadhan bukan hanya menjadi tanggung jawab guru agama, atau dinas pendidikan saja, melainkan juga merupakan tanggung jawab bersama yang bisa dikolaborasikan dengan MUI, Kemernterian Agama, maupun IRMA.