Soal Program Pemberdayaan 10 ribu UMKM, Begini Tanggapan Komisi B DPRD Cianjur

Soal Program Pemberdayaan 10 ribu UMKM, Begini Tanggapan Komisi B DPRD Cianjur
1 Komentar

Sinta berharap, dinas terkait benar-benar melakukan follow up terus secara berkelanjutan.

“Dari 2000 (UMKM, red) itu, kalau memungkinan setengahnya, 1000 atau katakanlah 500 itu dilakukan pembinaan. Sistemnya tolong dibikin secara baik, artinya secara efektif juga. Minimal omsetnya naik dua kali lipat pasti sudah luar biasa untuk sumbangan ekonomi Cianjur,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Diskoperdagin Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra, menegaskan, nantinya program pemberdayaan 10 ribu UMKM terus berlanjut dengan melakukan pendampingan dan pembinaan setelah mengikuti pelatihan.

Baca Juga:Rangkaian KTT G20: Energy Transition Working Group Digelar Pekan Ini, Apa Saja yang Dibahas?Ridwan Kamil Temui Warga Sunda di NTB

“Kita kan punya para pendamping UMKM, kemudian ada konsultan di PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Salah satu tugasnya nanti setelah ada pelatihan akan terus dipantai oleh mereka perkembangannya,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Senin (21/3).

Dijelaskannya, program pemberdayaan 10 ribu UMKM tersebut minimal per tahun 2000 UMKM.

“Nanti tahun depannya ganti lagi, bukan yang itu. Tapi 2000 (UMKM, red) yang sudah dilatih dan dibina, apakah perkembangannya maju atau mundur. jadi ada follow up-nya dari para pendamping dan konsultan dari PLUT,” kata Tohari.

Skemanya, ungkap Tohari, terdapat lima orang konsultan dari PLUT KUMKM. Lalu ada delapan pendamping di Diskoperdagin yang nantinya masing-masing membawahi empat kecamatan.

“Kemudian di masing-masing kecamatan ada fasilitator UMKM, berarti ada 32 fasilitator. Mudah-mudahan kedepannya kita juga akan mencoba untuk merekrut per desa nanti jadi penggerak UMKM,” bebernya.

Disisi lain, Diskoperdagin Cianjur juga memiliki aplikasi Sistem Manajemen Data UMKM Terpadu (SIMADU) untuk melihat perkembangan UMKM tersebut.

“Baik itu masalah kemajuannya, kemudian masalah omsetnya, perizinannya. Yang asalnya mungkin izinnya kurang lengkap, mudah-mudahan nanti setelah ada pembinaan izinnya bisa lengkap, omsetnya bisa naik, nanti kelihatan melalui aplikasi SIMADU,” tandas Tohari.(hyt)

1 Komentar