Kasus Omicron di India Melonjak, Kebutuhan Oksigen Hingga Lima Kali Lipat

Kasus Omicron di India Melonjak, Kebutuhan Oksigen Hingga Lima Kali Lipat
Ilustrasi Covid-19 Varian Omnicron
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Jumlah pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen di New Delhi, India, melonjak lima kali lipat dalam semalam. Situasi ini dikhawatirkan akibat lonjakan Omicron. India khawatir rumah sakit peuh karena banyaknya infeksi.

Pada Selasa (4/1/2021), India melaporkan 58.097 kasus Covid-19 atau dua kali lipat penghitungan harian selama empat hari terakhir. Dan peningkatan yang signifikan dari Senin (3/1/2021), yakni sebanyak 37.123 infeksi yang dicatat.

Pihak berwenang India juga mengkonfirmasi kematian Omicron pertama di negara itu setelah seorang pria meninggal di negara bagian Rajasthan, India utara pada 31 Desember. Pria berusia 72 tahun itu juga menderita diabetes.

Baca Juga:Mulai Besok WNI Masuk RI Wajib Karantina 10 Hari dan 7 HariPercepat Herd Immunity Rail Clinic Siapkan 500 Dosis

Di Delhi, ibu kota India, jumlah pasien yang masuk ke RS dan butuh oksigen naik menjadi 905 dari 168 pada Selasa (4/1/2021). Sementara, pasien yang membutuhkan perawatan ICU melonjak dari 14 menjadi 66 hanya dalam 24 jam.

Delhi memiliki salah satu epidemi dengan pertumbuhan tercepat di negara itu dan tingkat R-nya (reproduksi virus) jumlah orang yang ditularkan oleh setiap orang yang terinfeksi adalah 2,69, tertinggi di India.

Sementara sebagian besar kasus di Delhi sejauh ini ringan. Hanya saja, India tetap trauma dengan varian Delta.

“Dibandingkan dengan Delta, virus strain Omicron empat kali lebih mudah menular,” kata Direktur Rumah Sakit Max Super Specialty, dr. Sandeep Budhiraja.

“Sementara kebutuhan rawat inap di antara pasien omicron adalah seperempat dibandingkan Delta, tingginya angka infeksi masih akan membuat jumlah orang yang membutuhkan rawat inap cukup besar, karena jumlah absolut kasus akan sangat besar,” katanya.

Ia menambahkan gelombang Omicron di India baru saja dimulai. Beberapa hari ke depan akan memberikan gambaran lainnya.

Negara bagian Maharashtra di bagian barat India sejauh ini telah menjadi lokasi yang terparah. Lebih dari 15 ribu kasus baru dilaporkan di Mumbai pada Rabu (5/1/2021). Pejabat pemerintah telah memperingatkan penguncian ketat akan diberlakukan jika penghitungan ini melebihi 20 ribu kasus baru.

Baca Juga:Bibit Sayuran dan Pupuk Naik, Petani di Cianjur Minta Pemerintah Cek ke LapanganFly Over Lingkar Sukabumi Sudah Siap Digunakan Masyarakat

Rumah sakit di Mumbai kekurangan staf karena dokter dan perawat dites positif varian Omicron. Di satu rumah sakit umum besar, St George, 25 persen dokter residen positif Covid-19.

0 Komentar