Urine Kelinci Disulap Menjadi Pupuk Tanaman di Cianjur

Urine Kelinci Disulap Menjadi Pupuk Tanaman di Cianjur
MENGOLAH: Dua remaja di Gang Abuya Ismu, RW16, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur sedang mengolah pupuk organik yang berasal dari air kencing kelinci.(moch nursidin/cianjur ekspres)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Sekelompok pemuda di Gang Abuya Ismu, RW16, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur memanfaatkan urine atau air seni kelinci diolah menjadi pupuk tanaman. Pengolahannya dilakukan secara otodidak dan belajar dari YouTube.

Ketua Karangtaruna RW 16, Deni Haryadi mengatakan, pengolahan urine tersebut berawal dari adannya sebuah peternakan kelinci di sekitar lingkungannya.

“Awalnya kami hanya memanfaatkan yang ada saja, dan ada sebuah peternakan kelinci, dan setelah berdiskusi dengan pemuda lain, ada yang dapat diolah dari hal kelinci, yaitu urinenya,” kata dia pada wartawan, Selasa (4/1).

Baca Juga:Data Simadu, Jumlah UMKM di Cianjur Tembus 53.084Imigrasi Catat Ada 133 WNA Tinggal di Cianjur

Deni dan sejumlah rekan-rekannya kemudian mempelajari pengolahan air seni kelinci dari sejumlah media sosial dan berita di internet.

“Belajar pengolahan air seni tersebut, hampir otodidak, cuman kita belajar juga melalui konten di Youtube. Dan ternyata banyak penelitian, bahwa urine kelinci memiliki beberapa manfaat,” ujarnya.

Berbekal belajar dari media sosial, Deni dan sejumlah pemuda itu pun akhirnya mempraktikkan langsung pengelohan air seni, dari sejumlah kelinci yang sebelumnya telah ditampung.

“Awalnya kami mulai mencoba sebanyak 1 liter air seni, dan ditambah beberapa bahan lain. Setelah itu kami coba langsung ke beberapa tanaman dan berhasil, dan hasilnya memuaskan,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, setelah hampir beberapa kali melakukan uji coba selama dua minggu dalam pengolah air seni kelinci menjadi pupuk organik cair. Kini sejumlah pemuda tersebut sudah berhasil mengolah limbah menjadi pupuk organik.

“Dalam pengolahan air seni kelinci kita juga menggunakan bahan tambahan air EM4 (Effective Microorganisms), tetes tebu kemudian difermentasikan selama dua minggu,” jelasnya.

Setelah melakukan beberapa kali ujicoba dapat menghasilkan pupuk organik dari urine kelinci sebanyak 1 liter per hari. Dan dikemas dalam botol ukuran 1 liter dan sekitar 300 mili liter.

Baca Juga:Sempat Dihentikan, Pupuk Bersubsidi di Cianjur Segera DisalurkanHarga Telur Ayam di PIC Berangsur Turun

“Pupuk organik olahan dari air seni tersebut, kita jual seharga Rp 20 ribu per liter, dan untuk di botol kecil dijual Rp 10 ribu. Sementara ini pupuk organik tersebut baru dijual ke petani terdekat. Kita juga menjualnya secara online,” ucapnya.

0 Komentar